Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Tahun 2019, Harga Minyak Dunia Anjlok 1 Persen

Kompas.com - 02/01/2019, 13:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

SINGAPURA, KOMPAS.com - Harga minyak dunia anjlok sekira 1 persen pada hari pertama perdagangan tahun 2019, Rabu (2/1/2019).

Merosotnya harga minyak disebabkan meningkatnya produksi minyak di AS dan kekhawatiran perlambatan ekonomi tahun ini, sejalan dengan terkontraksinya kegiatan manufaktur di China yang merupakan importir minyak terbesar dunia.

Dikutip dari Reuters, acuan harga minyak internasional Brent untuk pengiriman Maret 2018 berada pada level 53,27 dollar AS per barrel. Angka ini turun 53 sen atau 1 persen dari posisi penutupan pada perdagangan hari terakhir tahun 2018.

Sementara itu, acuan harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) berada pada level 45,01 dollar AS per barrel. Angka tersebut turun 40 sen atau 0,9 persen.

Baca juga: Jatuhnya Harga Minyak Menjadi Tantangan Ekonomi Global di 2019

Para trader menyatakan acuan harga minyak anjlok lantaran ekspektasi adanya banjir pasokan. Ini disebabkan melonjaknya produksi minyak di AS dan kekhawatiran mengenai perlambatan ekonomi global.

Aktivitas manufaktur melemah di penjuru Asia pada Desember 2018, termasuk di China. Ini merupakan imbas perang dagang AS-China dan melemahnya permintaan di China memukul produksi di banyak negara.

Kondisi tersebut pun memicu dimulainya tahun 2019 dengan risiko perlambatan ekonomi. Adapun harga minyak pada tahun 2018 ditutup dengan pelemahan hingga ke level terendah sejak tahun 2015.

Baca juga: Khawatir Perlambatan Ekonomi Global, Harga Minyak Mentah Merosot

"Harga minyak mencatat penurunan hingga ke level terendah untuk pertama kalinya sejak tahun 2015 sejalan dengan kekhawatiran perlambatan ekonomi global dan berlanjutnya banjir pasokan," ujar Adeel Minhas, konsultan di Rivkin Securities.

Sepanjang tahun 2018, acuan harga minyak WTI anjlok hampir 25 persen. Sementara itu, acuan harga minyak Brent merosot hampir 20 persen.

Para analis menyatakan, outlook harga minyak untuk tahun 2019 dihantui ketidakpastian. Ini termasuk akibat perang dagang AS-China dan Brexit, serta ketidakstabilan politik dan konflik di Timur Tengah.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com