Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Delapan Karya Sastra Klasik Edisi Premium, Bersertifikat

Kompas.com - 10/06/2009, 21:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, Rabu (10/6) malam di Museum Nasional, Jakarta, meluncurkan delapan karya sastra klasik seri Indonesia Cultural Heritage edisi premium. Buku sastra klasik itu dicetak terbatas hanya 3.000 paket, dengan harga Rp2.150.000 per paket. Pembeli akan mendapatkan sertifikat untuk menjaga keaslian dan keeksklusifannya.

"Generasi muda dan pemimpin masa depan harus berwawasan sastra. Sastra adalah santapan jiwa, makanan rohani. Penerbitan buku sastra klasik edisi premium seri Indonesia Heritage oleh Penerbit Balai Pustaka ini, patut kita hargai dan dukung bersama, dalam rangka membangun dan melestarikan The Indonesian Cultural Heritage sebagai sebuah program bersama," katanya.

Delapan karya sastra klasik yang diterbitkan kembali itu adalah Azab dan Sengsara karya Merari Siregar (terbit pertama kali tahun 1920), Salah Pilih karya Nur Sutan Iskandar (terbit pertama kali tahun 1928), Sitti Nurbaya karya Marah Rusli (terbit pertama kali tahun 1920), Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma karya Idrus (terbit pertama kali tahun 1948), Layar Terkembang karya St Takdir Alisjahbana (terbit pertama kali tahun 1936), Atheis karya Achdiat K Mihardja (terbit pertama kali tahun 1949), Salah Asuhan karya Abdoel Moeis (terbit pertama kali tahun 1928), dan Habis Gelap Terbitlah Terang karya RA Kartini, Terjemahan Armijn Pane (terbit pertama kali tahun 1938).

Direktur Utama Balai Pustaka Zaim Uchrowi mengatakan, kedelapan buku sastra klasik tersebut menjadi pilihan setelah berkonsultasi dengan tokoh sastra Indonesia, Taufiq Ismail. Delapan judul ini dikemas dengan desain yang eksklusif , modern, dan elegan.

Kharakter eksklusif tersebut dimaksudkan untuk menggugah minat pecinta buku serta masyarakat umum, untuk menjadikan edisi premium sebagai bagian dari koleksi perpustakaan pribadi. Sebagai koleksi, karya-karya ini mengandung nilai-nilai kebangsaan serta kemanus iaan yang akan terus dapat menjadi rujukan generasi demi generasi. "Dengan demikian, warisan budaya bangsa akan terus lestari dan semakin berharga di masa mendatang," papar Zaim.

Taufiq Ismail mengatakan, hal menarik yang dapat diamati adalah usia muda para sastrawan saat menuliskan karya sastra mereka. Kedelapan karya sastra tersebut ditulis saat para sastrawan berusia antara 20-42 tahun. "Bahkan, seorang penulisnya masih ada sampai sekarang, yaitu Achdiat K Mihardja yang saat ini tinggal di Australia," katanya.

Menurut Taufiq, selain pelestarian nilai budaya, penerbitan buku sastra klasik ini juga bertujuan menunjukkan pada dunia internasional bahwa Indonesia memiliki karya-karya klasik yang berkualitas tinggi dan layak dijadikan referensi, bahkan disandingkan d engan karya-karya sastra mancanegara. Serta menyelamatkan dan melestarikan karya sastra Indonesia sebagai warisan budaya yang amat berharga dan tak ternilai.

Untuk kegiatan soft launching dan roadshow, pihak Balai Pustaka melibatkan piblik figur sebagai ikon dari setiap judul buku, yaitu Cornelia Agatha (ikon buku Layar Terkembang), Maudy Kusnaedy (ikon buku Salah Asuhan), Yuni Shara (ikon buku Azab dan Sengsara), Andrea Aksana (ikon buku Habis Gelap Tebitlah Terang), Tio Pakusadewo (ikon buku Atheis ), Lukman Sardi (ikon buku Salah Pilih), Vincen 80s (ikon buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma), dan Happy Salma (ikon buku Sitti Nurbaya).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com