Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Health Indonesia untuk Askes Komersial

Kompas.com - 23/07/2009, 17:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT Askes bertransformasi dengan membentuk anak perusahaan yang diberi nama PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia. Ini merupakan tahapan baru dan sangat mendasar bagi PT Askes karena memisahkan kegiatan lini bisnis asuransi kesehatan/Askes komersial dari kegiatan lini bisnis asuransi kesehatan sosial.

“Orang sering mengindentikkan Askes komersial dengan Askes sosial. Dengan pemisahan ini Askes komersial tidak terbebani oleh Askes sosial. Kini sudah ada dua badan yang berbeda yang fokus dengan program masing-masing,” kata Direktur Utama PT Askes I Gede Subawa di Jakarta, Kamis (23/7).

Menurut I Gede Subawa, transformasi di Askes perlu dilakukan agar Askes dapat mempersiapkan diri sebagai Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial yang sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN).

Pemisahan ini penting, kata Gede Subawa, agar Askes melalui Inhealth bisa lebih fokus dalam menyediakan dan meningkatkan kualitas pelayanan asuransi kesehatan komersial yang sebelumnya telah dirintis Askes sejak 17 tahun lalu. “Ini untuk menjawab kebutuhan pasar akan produk asuransi kesehatan bermutu dengan pembiayaan yang efisien dan efektif,” kata Gede Subawa.

Direktur Utama PT Asuransi Jiwa InHealth Indonesia, Rosa Christiana Ginting menyatakan, pihaknya diberi modal awal oleh PT Askes sebesar Rp 300 miliar dan diberi target perolehan premi untuk tahun 2009 sebesar Rp 1 triliun.

“Kami mulai beroperasi 1 April 2009. Sejak April hingga Juni 2009 kami mendapat premi sebesar Rp 45 miliar. Memang targetnya tinggi, tapi kami tetap berusaha mencapainya,” kata Rosa.

Di awal beroperasinya Inhealth akan melakukan konversi sebanyak 2,1 juta orang dari 2.100 badan usaha peserta Askes komersial. “Oleh karenanya berdasarkan skala ekonomi portofolio nasabah ini, Inhealth akan segera mencapai critical mass,” kata Rosa.

Sampai saat ini 563 perusahaan atau sebanyak 260.211 orang sudah menjadi peserta Inhealth.

“Inheath menjalankan kegiatan asuransi jiwa dengan produk asuransi kesehatan, yang pengelolaannya berdasarkan mekanisme managed care dan indemnity. Sistem managed care menyediakan layanan menyeluruh sesuai kebutuhan medis, pola rujukan terstruktur dan berjenjang oleh provider yang terseleksi, sedangkan sistem indemnity memberikan kebebasan kepada peserta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, namun setiap tahun jumlah biaya untuk setiap jenis pelayanan dibatasi,” papar Rosa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com