Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi RI Bakal Tercepat di Asia Tenggara

Kompas.com - 10/08/2009, 19:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Perekonomian Indonesia diperkirakan akan mengalami pertumbuhan paling cepat di kawasan Asia Tenggara. Pertumbuhan ini didorong oleh tingginya harga-harga komoditas perkebunan yang menopang pendapatan masyarakat pedesaan dan suksesnya pemilu presiden yang berdampak terhadap pulihnya daya beli masyarakat dan investasi di dalam negeri.

Indonesia berhasil menghindari resesi yang telah memukul ekonomi di banyak negara Asia tahun ini. Pasalnya, perekonomian Indonesia lebih banyak digerakkan oleh permintaan domestik daripada ekspornya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam pidatonya pekan lalu, berharap bisa membuat laju pertumbuhan ekonomi mencapai lebih dari 5 persen pada tahun 2010 dan lebih cepat lagi pada tahun-tahun berikutnya.

Menurut Wang Leong Ho, ekonom senior dari Barclays Capital di Singapura, melambungnya harga-harga komoditas di sektor perkebunan dan pertambangan Indonesia memberikan nilai positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. "Menguatnya harga-harga komoditas memberi keuntungan bagi industri pertambangan dan perkebunan skala kecil," tutur Wang.

Indeks kepercayaan konsumen Indonesia pun pada bulan Juli lalu melompat naik sampai pada titik tertingginya. Tertinggi sejak Desember 2004, waktu SBY pertama kali menduduki jabatan presidennya.

Indeks kepercayaan konsumen yang dibuat oleh Bank Indonesia ini bisa terus menanjak dalam tujuh bulan berturut-turut karena pada Juli lalu pemerintah Indonesia berhasil menyelenggarakan pemilu yang damai. (Dikky Setiawan B/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com