Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Maskapai Minta Tarif Dilepas ke Pasar

Kompas.com - 30/10/2009, 20:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Departemen Perhubungan (Dephub) menjaring sejumlah masukan dari pelaku usaha sektor transportasi di acara National Summit 2009.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Dephub Herry Bhakti S Gumay menyebutkan, setidaknya ada dua masukan yang diperoleh dari para maskapai penerbangan di Indonesia. Pertama, terkait tarif penerbangan serta masukan untuk kebijakan Asian Open Sky.

"Untuk tarif, sebenarnya sebagian maskapai mau dilepas saja ke pasar. Karena itulah INACA tidak bisa membuat sikap selama anggotanya belum mencapai satu kata sepakat," kata Herry, Jumat (30/10).

Herry sendiri menilai, sebenarnya bisa saja tarif penerbangan untuk rute-rute padat dilepas ke pasar. Karena dengan mekanisme pasar, para penumpang bisa mendapatkan harga termurah yang ditawarkan oleh masing-masing maskapai.

"Namun, untuk rute-rute tertentu belum bisa dilepas. Lagipula Undang-undang sudah menitahkan pemerintah untuk menetapkan tarif penerbangan, khususnya untuk kelas ekonomi guna melindungi konsumen. Kalau kami lepas ke pasar, artinya pemerintah melanggar Undang-undang," jelasnya.

Menurut Herry, Ditjen Perhubungan Udara sudah merampungkan draf revisi Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 9/2002 tentang Tarif Penumpang Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri Kelas Ekonomi. Namun, Herry mengaku tidak dapat membuka materi dari draf tersebut karena belum disetujui oleh seluruh maskapai penerbangan.  "Hitungannya sudah ada, tinggal mencari kesepakatan. Kalau sudah disetujui, kami diskusikan dengan KPPU," tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Umum Lion Air Edward Sirait menyebutkan, Lion menjadi salah satu maskapai yang ikut menyampaikan sejumlah masukan kepada pemerintah untuk merumuskan formula tarif yang ideal.  "Kita harus samakan dulu persepsi atas komponen-komponen tarif, seperti fuel dan valuta asing. Lalu biaya-biaya seperti Upah Minimum Provinsi, sewa bandara, dan lainnya yang sudah naik dibanding saat aturan terdahulu diberlakukan," kata Edward.

Namun, Edward menilai nantinya maskapai penerbangan tidak akan bulat-bulat mengadopsi formula tarif baru yang diusulkan. "Katakanlah kalau tarif jadi naik 100 persen, apa iya tidak membahayakan maskapai sendiri. Karena ada perhitungan daya beli masyarakat.," pungkasnya.  (Gentur Putro Jati/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com