Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beras, Migor, dan Terigu Merangkak Naik

Kompas.com - 04/01/2010, 18:58 WIB

BANYUMAS, KOMPAS.com - Harga sejumlah bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan terigu, di Kabupaten Banyumas, beberapa hari ini merangkak naik sampai Rp 500 per kilogram. Sementara untuk gula pasir, harganya masih bertahan tinggi antara Rp 11.500 sampai Rp 11.700 per kilogram di tingkat eceran.

Harga minyak goreng curah yang dirasakan melonjak cukup tinggi, karena dalam waktu sehari harganya langsung naik Rp 500 per kilogram pada hari Minggu kemarin. Sebelumnya harga minyak goreng curah malinda (kelas dua) Rp 8.000 per kilogram, dan sejak hari Minggu naik menjadi Rp 8.500 per kilogram. Minyak goreng curah sayur (kelas satu), juga naik dari Rp 8.500 menjadi Rp 9.000 per kilogram.

Tepung terigu kelas sedang juga tak ketinggalan, harganya merangkak naik selama sepekan ini dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500 per kilogram. Kenaikan harga itu mulai terasa sejak perayaan Natal kemarin.

Lain halnya untuk beras, sejumlah pedagang mengaku, kenaikan harga beras dipicu karena belum adanya panen padi sehingga pasokannya pun sedikit. Namun karena harga sejumlah bahan pokok naik cukup tajam, kenaikan harga beras pun dirasakan lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

Harga beras kelas medium seperti IR 64 naik dari Rp 5.300 per kilogram menjadi Rp 5.800 per kilogram. Di beberapa pedagang juga ditemukan beras tersebut dijual sampai Rp 6.000 per kilogram karena terbatasnya pasokan dari penggilingan padi.

"Setiap awal tahun harga beras pasti naik karena panennya sedikit. Tapi kenaikannya biasanya sedikit, tidak seperti sekarang yang tinggi sekali," kata Nyonya Sayidi (51), pedagang kebutuhan pokok di Pasar Manis, Purwokerto.

Terkait kenaikan harga minyak goreng dan tepung terigu, Nyonya Sayidi mengaku, belum dapat memperkirakan apa penyebabnya. Hal itu karena harga kedua bahan pokok itu baru naik belakangan ini.

Dibandingkan beras, menurut sejumlah pedagang, kedua kebutuhan pokok itu pun masih mudah diperoleh dan tidak ada kelangkaan. Lain halnya dengan beras yang memang harus dicari sampai keluar daerah Banyumas.

"Pasokan minyak goreng dan terigu ini lancar, tidak ada kekurangan. Hanya saja harganya yang melambung tinggi," kata Marniah (50), pedagang kelontong di Pasar Wage, Purwokerto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com