Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahanan Pangan Lebih dari Sekadar Swasembada

Kompas.com - 03/02/2010, 21:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Persoalan ketahanan pangan lebih dari sekadar swasembada pangan. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurti saat ditemui dalam diskusi terkait soal ketahanan pangan Indonesia di Wisma Antara Jakarta, Rabu (3/2/2010).

Menurut Bayu, Indonesia sebenarnya saat ini telah mampu mencapai swasembada pangan. Namun, hal tersebut belum tentu menjamin Indonesia mampu mencapai ketahanan pangan dalam jangka panjang.

"Indonesia saat ini terbukti telah mampu berswasembada. Produksi energi dari tanaman pangan di Indonesia 48 persen lebih tinggi dari standard gizi yang direkomendasikan dunia. Protein 42 persen lebih tinggi dari rekomendasi. Bahkan total produksi kalori sampai bisa mencapai 93 persen dan semuanya diproduksi di dalam negeri," papar Bayu.

Akan tetapi, tambah Bayu, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah untuk bisa mencapai ketahanan pangan dalam jangka panjang.

"Antara lain pemerintah harus memberikan insentif yang baik untuk petani sebagai "pelaku utama" ketahanan pangan. Pemerintah juga harus siap menghadapi persaingan komoditi pangan global," ujarnya.

Setidaknya, ungkap Wakil Menteri Pertanian itu, untuk mencapai ketahanan pangan, Indonesia harus mewaspadai sekaligus mencermati tiga hal, yakni pasar komoditi yang saat ini menjadi sumber instabilitas, ketidakpastian dan perubahan iklim, serta kecilnya tingkat investasi pertanian dan pangan di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com