Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riau Airlines Tambah 30 Pesawat

Kompas.com - 09/02/2010, 16:01 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Maskapai Riau Airlines (RAL) melakukan penambahan 30 pesawat baru jenis berbadan kecil hingga 2013 untuk menghadapi kebijakan liberalisasi penerbangan di kawasan ASEAN atau yang dikenal open sky policy yang diberlakukan pada 2015.

"Sedikitnya hingga 2013 nanti RAL melakukan penambahan armada pesawat jenis jet untuk mengantisipasi ASEAN open sky policy yang segera akan diberlakukan," kata Direktur Utama RAL, Teguh Triyanto, seperti dikutip Antara di Pekanbaru, Selasa (9/2/2010).

Dia menjelaskan, penambahan armada pesawat baru berkapsitas 30-50 kursi penumpang itu dilakukan dalam upaya memposisikan RAL sebagai maskapai pengumpan (feeder) dengan melayani rute-rute penerbangan jarak pendek.

Dengan posisi tersebut maka akan memudahkan RAL untuk bersinergi dengan maskapai se wilayah ASEAN dan melakukan ekspansi usaha dalam menggarap pasar dunia penerbangan terutama di pulau Sumatra.

Berdasarkan rapat koordinasi gubernur se wilayah Sumatra yang diikuti oleh 10 pemerintah provinsi yang berlangsung di Pekanbaru 19-21 Desember 2009 merekomendasi pembentukan Sumatra Air dan RAL berperan sebagai operator penerbangan dari program itu.

Rekomendasi itu juga telah membuahkan hasil yang cukup positif bagi RAL karena Pemerintah Provinsi Bangka Belitung telah menyatakan komitmen untuk melakukan kerja sama dalam membuka sejumlah rute penerbangan di daerah kepulauan itu.

"Fokus utama kami memang pulau Sumatra, namun tidak menutup kemungkinan kita akan menggarap pasar seperti di Pula Jawa atau kawasan lain di Indonesia asalkan sesuai dengan posisi kita sebagai feeder," jelasnya.

Teguh juga mengatakan, hingga kini pihaknya telah mengantongi sejumlah jenis pesawat keluaran pabrikan baik dari Eropa atau Amerika untuk mendukung rencana bisnis maskapai milik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang 51 persen kepemilikan sahamnya dikuasai Pemerintah Provinsi Riau itu.

"Ada sejumlah nama yang telah kami kantongi untuk rencana bisnis ke depan, tapi yang jelas dengan posisi sebagai feeder kami ingin saling mengisi bersama maskapai lain dengan bertujuan memudahkan masyarakat melakukan perjalanan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com