Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kartu Debit "Chip" Segera Diuji Coba

Kompas.com - 17/02/2010, 19:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga bank nasional, yaitu BCA, Bank Permata, dan Bank Mandiri, akan melakukan uji coba pengalihan kartu debit magnetik ke kartu debit dengan teknologi chip pada semester pertama 2010.

Hal ini disampaikan Kepala Biro Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Aribowo, Rabu (17/2/2010) di Jakarta. "Ketiga bank ini mengajukan diri untuk melakukan tahap uji coba," ujar Aribowo.

Selanjutnya, pada semester kedua, ketiga bank papan atas ini melakukan implementasi. Kartu debit dengan teknologi chip dipercaya dapat mengurangi potensi fraud.

Selain itu, teknologi ini memungkinkan terciptanya interkoneksi dan interoperability, yang memungkinkan pemilik kartu debit chip dapat melakukan transaksi di semua mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang terdapat di seluruh Indonesia.

Aribowo mengatakan, untuk tahap uji coba, tiga bank saja cukup. Hal ini akan memudahkan Bank Indonesia untuk melakukan pemantauan. "Secara bersamaan, kami juga akan memanggil semua penerbit kartu debit untuk memberikan hasil uji coba. Pemanggilan mungkin sekitar minggu kedua bulan Maret," tambahnya.

Menurutnya, biaya mitigasi kartu debit magnetik ke kartu berteknologi chip diperkirakan mencapai Rp 2 triliun. Hal ini meliputi biaya pergantian kartu debit magnetik yang saat ini berjumlah 40 juta buah, upgrade 30.000 mesin ATM, dan 80.000 electronic data capture.

Sebelumnya, melalui Peraturan BI No 11/11/PBI/2009 tentang Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK), BI memerintahkan penggunaan kartu kredit berteknologi chip sebagai salah satu alat pembayaran mulai 1 Januari 2010.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com