Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Tunggu Standar Chip ATM

Kompas.com - 04/03/2010, 11:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Central Asia (BCA) Tbk masih menunggu keluarnya standar kualitas chip yang akan digunakan pada kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Saat ini, proses standarisasi tersebut tengah dalam pembahasan di Bank Indonesia (BI) dan pemerintah.

Direktur Bank BCA Suwignyo Budiman mengatakan standar kartu chip ini diperlukan agar BI dan bank bisa memantau keamanan kartu chip. "Kalau tidak ada standar, bila terjadi pembobolan sulit mencari yang salah. Kami berharap, standar ini bisa selesai tahun ini sehingga secara bertahap kami akan memasang chip di ATM," ujarnya.

Suwignyo bilang dengan keluarnya standar chip ini akan membuat nasabah tidak kuatir lagi terjadi pencurian data nasabah kembali seperti pada awal tahun in. "Kartu debit berbasis chip ini lebih aman," tambahnya.

Nah, sambil menunggu keluarnya standar chip ATM tersebut, BCA akan memasang alat anti skimming pada ATM miliknya. "Nanti juga dipasang alat protection, agar ketika mengetik pin tidak mudah terekam," cetusnya.

Tahun ini, Bank BCA akan menambah 1.000 unit ATM dari yang dimiliki saat ini, yakni 6.275 unit. Selain itu, bank juga akan memperbanyak mesin EDC hingga dua kali lipat dari yang ada saat ini sebanyak 103.880 unit.

Transaksi di ATM telah mencapai 50 persen dari total transaksi harian di BCA saat ini. Rata-rata nilai transaksi di ATM BCA saat ini mencapai Rp 70 triliun per bulan, sedangkan untuk transaksi di internet banking Rp 120 triliun per bulan.

Transaksi mobile banking sebear Rp 11 triliun, dan pembayaran di merchant Rp 30 triliun per bulan. "Memang secara nilai transaksi di
ATM kalah dengan internet banking, namun secara voleme penarikan lewat ATM lebih besar," tambahnya.

Sebelumnya, Wakil Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja pernah mengatakan, banknya akan segera menerapkan teknologi chip pada kartu ATM untuk pelayanan dan kenyamanan nasabah mereka. "Kami menyediakan 50 juta dollar AS lebih untuk investasi di bidang TI ini," ujar Jahja. (Roy Franedya/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com