Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah di Kuartal Dua Bakal Terhimpit?

Kompas.com - 08/04/2010, 09:25 WIB

KOMPAS.com - Kuartal perdana 2010 yang baru berakhir, menghadirkan beberapa catatan penting dalam sektor keuangan Indonesia. Pergerakan dramatis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut menular pada kinerja dua instrumen investasi primadona.

Mata uang rupiah dan obligasi pasar berkembang menjadi juara diantara varian aset lain yang ditransaksikan pemodal. Meskipun prestasi keduanya di triwulan awal cukup impresif, bukan tidak mungkin segala sesuatunya akan berbalik arah pada periode berikut.

Performa aset-aset emerging market, termasuk obligasi, tampak mengesankan dengan catatan kinerja terbaik sebesar 5,1 persen. Instrumen yang memberi imbal hasil tinggi seperti SUN, berhasil mendorong apresiasi mata uang hingga 3,7 persen pada tahun ini. Sehingga rupiah mampu masuk jajaran tiga besar mata uang dengan kinerja terbaik dari 10 mata uang Asia yang paling aktif diperdagangkan.

Di tengah euforia pasar, bintang sektor finansial Indonesia pada kuartal I masih dipegang oleh IHSG. Indeks tak kunjung berhenti mencetak rekor tinggi baru setiap pekannya. Fenomena ini terjadi setelah arus modal asing menuju pasar saham Indonesia tidak bisa terbendung.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) bulan Maret, pemodal asing melakukan net buying saham hingga Rp 4,9 triliun, setelah menjual kepemilikan senilai total Rp 1,6 triliun pada Februari. Tingkat kenaikan IHSG sepanjang tahun ini (Year-To-Date Return) mencapai 13,1 persen. Sekaligus menjadikan Indonesia sebagai pemimpin bursa Asia mengalahkan Thailand (10,2 persen YTD Return) dan Malaysia (8,9 persen YTD Return).

Apabila kita perhatikan, terdapat korelasi yang menarik antara peringkat investasi dan utang sovereign dengan kinerja pasar modal. Atmosfir pasar modal di luar Amerika Serikat (AS) yang sangat flat merupakan pemicu utama aliran hot money ke dalam aset pasar berkembang Indonesia. Akan tetapi, kucuran dana asing yang sifatnya jangka pendek ini bisa berhenti sewaktu-waktu. Pemodal luar dapat meninggalkan pasar kapanpun, karena terserap oleh laju pemulihan ekonomi di AS dan eropa.

Potensi koreksi rupiah

Pada kuartal kedua, penguatan IHSG yang mulai terbatasi bisa membuat tren rupiah berbanding terbalik dari periode sebelumnya. Mengapa bisa demikian? Ada beberapa alasan yang dapat dijadikan bahan pertimbangan mengenai kemungkinan ini.

Faktor pertama adalah tren pasar modal AS yang mulai terdongkrak naik menuju ke level indeks saham yang dicapai sebelum kebangkrutan Lehman Brothers. Apabila kecenderungan ini terus berlanjut, maka daya tarik aset negara maju terlihat lebih atraktif bagi investor.

Sesungguhnya grafik bursa AS sangat bergantung pada tren di sektor tenaga kerja. Angka pengangguran yang semakin terkikis menjadi pertanda bahwa tren tersebut belum akan menunjukkan perubahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com