Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Ancam Cinta Produk Indonesia?

Kompas.com - 27/04/2010, 09:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Forum Gabungan Pengusaha Elektronik Rahmat Gobel menilai, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan meningkatkan ketertarikan masyarakat untuk mengimpor produk dari luar dan mengancam program cinta produk dalam negeri.

"Menguatnya mata uang akan membuat orang tertarik impor barang dibandingkan dengan membeli produk dalam negeri," kata Rahmat Gobel pada acara pembentukan Federasi Gabungan Elektronika di Jakarta, Senin (26/4/2010).
     
Menurut dia, untuk mengantisipasi kondisi yang kian tidak terkendali, pemerintah harus memiliki instrumen khusus untuk mengontrol kestabilan nilai tukar rupiah di pasaran.

Instrumen pemerintah berupa kebijakan sekaligus diperlukan untuk mendukung kepastian usaha dan iklim investasi di Tanah Air. "Jangan sampai dilepas begitu saja. Kalau di-’los’ ke pasar, tidak ada kepastian usaha bagi kita (para pelaku usaha)," katanya.

Ia menambahkan, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS harus pada posisi yang pas dan stabil sebab terlalu kuat juga dinilainya tidak bagus bagi industri nasional. "Memang kestabilan akan terlihat, tetapi terlampau kuat juga tidak bagus untuk industri nasional kita karena daya saing ekspor akan menjadi lemah," katanya.
     
Penguatan rupiah dinilai akan mengganggu kinerja ekspor dengan semakin menurunnya kontribusi ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Padahal, diharapkan ke depan, produk buatan Indonesia dapat semakin bersaing di tengah kondisi mulai membaiknya perekonomian global.

Kondisi menguatnya rupiah juga dinilai tidak terlepas dari modal asing yang masuk ke dalam negeri. Para investor mulai melirik pasar Asia selain Amerika dan Eropa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com