Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Darwin Zahedy Main Tarik Ulur?

Kompas.com - 10/06/2010, 13:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Keputusan proyek pengembangan gas alam Donggi-Senoro, Sulawesi Tengah, di tangan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh tampaknya masih belum menentu hingga Kamis (10/6/2010) siang.

Saat dicegat oleh pers, sebelum mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana, siang ini, Darwin sempat menyatakan, "Kalau Donggi-Senoro beres-beres..." katanya sambil buru-buru berjalan.

Namun, ketika didesak lagi apakah "beres" itu artinya ia sudah mengambil keputusan, Darwin menjawab lagi sambil meninggalkan wartawan, "Belum-belum...."

Menko Perekonomian Hatta Rajasa yang juga ditanya soal Donggi-Senoro, hanya mengatakan, "Lho, itu urusan dia. Tanya dia dong."

Pers ada yang langsung bertanya," Siapa dia, Pak?"

Wartawan lainnya langsung menyelutuk, "Dia itu si Darwin, Pak?"

Hatta melengos, diam saja, dan meninggalkan wartawan menuju ruang sidang.

Sebagai informasi, tiga pekan lalu seusai rapat khusus neraca gas di Istana Wakil Presiden yang dipimpin Wapres Boediono, Ketua Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto menyatakan bahwa kesimpulan dari pembahasan Donggi-Senoro sudah bisa diambil.

Bahkan, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar yang ditanya oleh pers di tempat yang sama juga menyatakan hal senada. "Arahan Pak Wapres soal Donggi-Senoro akan diputuskan segera oleh Menteri ESDM," katanya waktu itu.

Sementara itu, Darwin yang dicegat oleh pers sebelum Sidang Kabinet Paripurna dua pekan lalu menyatakan, meskipun tidak harus diburu-buru mengambil keputusan, dalam waktu dekat Donggi-Senoro akan diputuskan segera. "Arahan Pak Wapres jelas, pasokan untuk domestik minimal 25 persen dan sisanya ekspor. Kita akan berpegang dengan arahan itu," ujar Darwin saat itu.

Lalu, kapan Pak keputusannya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com