Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Porsi Gas Domestik Masih Bisa Dinaikkan

Kompas.com - 24/06/2010, 19:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Porsi hasil gas alam dari pengembangan Blok Donggi-Senoro di Sulawesi Tengah, sebesar 25-30 persen untuk domestik dan 70 persen untuk ekspor, sebenarnya masih bisa berubah lagi. Porsi gas alam untuk domestik dinyatakan masih bisa ditingkatkan lagi.   

"Prinsipnya, lebih banyak porsinya untuk domestik. Hanya, perlu diperhatikan juga faktor keseimbangannya. Sebab, yang mengembangkan blok gas alam itu adalah investor. Dan, investor yang sudah berinvestasi itu jangan sampai dirugikan. Akan tetapi, kepentingan domestik harus didahulukan," tandas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh, saat ditanya pers, seusai bertemu dengan Wakil Presiden Boediono selaku Ketua Dewan Energi Nasional di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (24/6/2010).

Dikatakan Darwin, Bagaimana sekarang mempertemukan kepentingan pasar domestik dan investor. "Jadi, nantinya, berapa persis porsinya, sambil ini berjalan, (porsi) itu akan diup-grade lagi. Akan tetapi, sekurang-kurangnya 25-30 persen untuk domestik dan 70 persen untuk ekspor. Itu arahan Wapres Boediono pada rapat 1 Juni lalu," sebutnya.

Menurut Darwin, porsi gas alam yang sebelumnya telah ditetapkan, acuannya itu adalah sebuah proyeksi pemanfaatan gas. "Namun, mesti diingat, pengembangan gas alam itu berjalan dari waktu ke waktu. Ketika berjalan dari waktu ke waktu, hal itu akan memunculkan fakta-fakta yang bisa lebih berat atau sebaliknya justru tidak seberat yang diperkirakan dalam penanganan gas," tambah Darwin.

Lebih jauh, soal porsi gas alam bagi domestik yan g diperuntukkan untuk kebutuhan pabrik pupuk dan pembangkit listrik di PT Perusahaan Listrik negara (PLN). Darwin menyatakan, dalam rapat 1 Juni di Istana Wapres silam itu, produksi gas alam yang dihasilkan Donggi-Senoro sekurang-kurangnya 25-30 persen untuk domestik. "Dalam hal ini, utamanya untuk pupuk dan PLN. Mudah-mudan ini bisa demikian," lanjut Darwin.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com