Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Gayus Turunkan Penerimaan Pajak

Kompas.com - 27/07/2010, 07:31 WIB

JAKARTA, KKOMPAS.com — Penerimaan yang dihimpun Direktorat Jenderal Pajak diperkirakan tidak mencapai target yang ditetapkan APBN Perubahan atau APBN-P 2010, yakni Rp 604,6 triliun.

Akibat dampak berbagai kasus kriminal perpajakan, seperti yang melibatkan Gayus Tambunan, penerimaan Ditjen Pajak diperkirakan hanya mencapai 99,5 persen dari target.

"Selama semester I-2010, banyak kejadian dan kasus, ya, termasuk Gayus itu. Ini sedikit banyak memberikan dampak pada persepsi wajib pajak dalam membayar pajaknya. Dengan demikian, akan ada dampak pada penerimaan tahun ini. Kami perkirakan tidak 100 persen, kemungkinan 99,5-99,7 persen dari target," ungkap Direktur Jenderal Pajak Mohammad Tjiptardjo di Jakarta, Senin (26/7/2010), seusai menghadiri Rapat Kerja Menteri Keuangan Agus Martowardojo dengan Badan Anggaran DPR.

Menurut Tjiptardjo, penerimaan Ditjen Pajak yang di bawah target tersebut dengan sendirinya menurunkan proyeksi penerimaan perpajakan secara keseluruhan, baik penerimaan yang dihimpun Ditjen Pajak maupun Ditjen Bea dan Cukai.

Pada akhir tahun 2010, penerimaan perpajakan diperkirakan Rp 738,9 triliun atau 99,4 persen dari target, yakni Rp 743,3 triliun. "Penerimaan itu sudah termasuk penerimaan PPh (Pajak Penghasilan) migas. Kami akan terus melakukan sosialisasi kepada wajib pajak untuk meluruskan semua isu terkait kasus-kasus yang sempat kami alami itu," ungkapnya.

Pada tahun 2009, total realisasi penerimaan Ditjen Pajak Rp 565,77 triliun atau 97,99 persen dari target. Jika dibandingkan realisasi penerimaan periode sama tahun 2008 sebesar Rp 571,10 triliun, terdapat pertumbuhan 0,93 persen. "Hingga 26 Juli 2010, penerimaan yang kami himpun sebesar Rp 291,4 triliun atau 48,2 persen dari target sehingga sampai dengan akhir tahun, tidak akan 100 persen," tutur Tjiptardjo. (OIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com