Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mustafa: Saya Beri Peringatan Keras

Kompas.com - 09/08/2010, 20:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian BUMN menegur keras Direksi PT Angkasa Pura (AP) II dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), menyusul insiden mati listrik di Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat (6/8/2010). "Jajaran direksi PT Angkasa Pura II dan PLN, Sabtu (8/8/2010) sudah kami panggil. Saya sudah beri peringatan keras," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar kepada pers usai Penandatanganan Kerja Sama Sinergi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) di Jakarta, Senin (9/8/2010).

Namun, lanjut Mustafa, terhadap direksi PT AP II belum perlu untuk dilakukan sebuah perombakan karena proses evaluasi terhadap kinerjanya sedang berjalan, selain memang mereka baru saja dilantik beberapa waktu lalu. "Nanti kita lihat (perombakan) apakah perlu atau tidak. Ada beberapa hal yang kita evaluasi," katanya.

Mustafa juga menengarai sedikitnya ada tiga hal yang menjadi penyebab insiden tersebut, yakni kemungkinan usangnya peralatan yang dipakai. Kedua, sistim operasi yang dijalankan terhambat dan terakhir, faktor kelalaian oleh petugas atau human error. "Nanti kita akan upayakan penegakan hukum terhadap masalah ini. Tapi masih kita evaluasi," ujarnya.

Kedipan aliran listrik di Bandara Soekarno-Hatta selama 1,7 detik pada Jumat (6/8/2010) dini hari sekitar pukul 04.00 WIB, telah menyebabkan pemadaman listrik di terminal I dan II, sehingga proses administrasi keberangkatan penumpang kacau. Bahkan, puluhan penerbangan dilaporkan tertunda. Kerugian yang signifikan dilaporkan miliaran rupiah dialami oleh sejumlah maskapai.

Akibatnya, Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional (INACA) mempertimbangkan untuk melakukan somasi terhadap pemerintah dan pihak terkait, jika hal semacam itu tidak ditangani serius oleh pemerintah, operator bandara dan pihak terkait lainnya. Kejadian tersebut terjadi untuk pertama kalinya selama ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com