Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Ingin Batalkan Penambahan BBM

Kompas.com - 01/10/2010, 13:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah rupanya ingin membatalkan penambahan kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi tahun depan. Padahal, penambahan jatah BBM subsidi dari sebesar 1,89 juta kiloliter merupakan kesepakatan resmi Komisi VII DPR dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Adanya keinginan pemerintah ini diungkapkan oleh anggota Komisi VII DPR Romahurmuziy. Dia mengatakan kurang dari seminggu, pemerintah ingin membatalkan kesepakatan itu. "Menteri menelepon langsung ke ketua komisi minta untuk dibatalkan," katanya, Kamis (30/9/2010) malam.

Namun, permintaan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh bertepuk tangan sebelah. Komisi VII DPR menolak membatalkannya. Alasannya karena kesepakatan itu merupakan keputusan rapat resmi yang tidak bisa dibatalkan lewat telepon. "Itu namanya merendahkan DPR," tandas Romahurmuziy.

Sebelumnya, DPR dan Menteri ESDM sepakat menaikkan jatah BBM subsidi dari 36,7 kiloliter menjadi 38,59 kiloliter pada tahun depan. Penambahan jatah ini berdasarkan pengalaman tahun ini dimana konsumsi BBM subsidi membengkak hingga melebihi kuota.

Pemerintah bukan kali ini saja ingin membatalkan kesepakatan dengan DPR. Sebelumnya, pemerintah juga tetap ngotot menaikkan tarif listrik tahun depan sebesar 15 persen. (Adi Wikanto/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com