Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indomie Tetap Laku

Kompas.com - 14/10/2010, 12:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Penjualan Indomie di sejumlah tempat di Jakarta Timur masih normal. Pemberitaan kebijakan pemerintah Taiwan terhadap mi instan asli Indonesia itu tidak berpengaruh.      Suryo, pedagang sembilan bahan kebutuhan pokok (sembako) di Pasar Klender, Jakarta Timur, Kamis (14/10/2010), mengatakan, sejak adanya pemberitaan tentang kebijakan Taiwan yang menarik Indomie karena diduga mengandung bahan kimia berbahaya, penjualan indomie masih laku dan normal seperti hari-hari sebelumnya.      "Penjualan Indomie di warung saya masih tetap laku dan rata-rata mampu menjual hingga tiga kardus Indomie dalam sehari, seperti hari-hari sebelumnya, dan tampaknya masyarakat kita tidak terpengaruh oleh pemberitaan tersebut karena di Indonesia sendiri produk tersebut dikatakan aman dan boleh dikonsumsi," katanya.      Ia menambahkan, pihaknya juga tidak merasa khawatir dengan pemberitaan tersebut karena di satu sisi, yaitu masyarakat tetap membeli dan mengonsumsi Indomie.      Hal yang sama dikemukakan pedagang warung kopi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Ia mengatakan bahwa indomie tetap laku dan masyarakat, terutama mahasiswa, dan pekerja banyak mampir untuk mengonsumsi Indomie.      Menurut dia, penjualan Indomie di tempatnya masih normal, yaitu rata-rata sehari laku dan melayani pembeli 50 bungkus. "Maraknya pemberitaan penarikan Indomie di Taiwan tampaknya tidak memengaruhi masyarakat untuk membeli dan mengonsumsi Indomie karena di Indonesia Indomie aman untuk dikonsumsi sesuai standarnya," ujarnya.      Sementara itu, Hari, pembeli Indomie di warung sembako di Jakarta Timur, mengatakan telah mengetahui adanya pemberitaan penarikan Indomie di Taiwan, tetapi tidak memengaruhi niatnya untuk membeli dan mengonsumsi Indomie karena di Indonesia dinyatakan aman untuk dikonsumsi.      Ia menambahkan, tidak merasa takut mengonsumsi mi instan ini, meskipun pemberitaan yang mengatakan bahwa terdapat kandungan yang berbahaya dalam kemasan Indomie.      "Saya masih terus mengonsumsi Indomie dan tidak merasa resah dengan adanya kabar itu. Apalagi, Badan POM telah menegaskan bahwa Indomie aman dikomsumsi," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com