Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Tak Pengaruhi Inflasi

Kompas.com - 01/11/2010, 13:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan bahwa bencana alam yang terjadi di sejumlah daerah Indonesia, seperti banjir bandang di Wasior, meletusnya Gunung Merapi di Sleman, dan tsunami di Mentawai, tidak berpengaruh terhadap inflasi atau kenaikan harga baik secara lokal maupun nasional.

Kepala BPS Rusman Heriawan menyampaikan, ketiga wilayah tersebut bukan merupakan kantong produksi sehingga lumpuhnya kegiatan produksi di sana tidak memengaruhi inflasi secara berarti. "Wilayah itu bukan yang jadi kantong produksi. Saya tidak melihat secara nasional maupun lokal dampak signifikan dari kenaikan harga itu," katanya dalam jumpa pers inflasi bulanan di kantor BPS, Jakarta, Senin (1/11/2010).

Menurut Rusman, kemungkinan kenaikan harga lokal di sejumlah daerah tersebut memang tidak signifikan. Namun, bencana alam di sejumlah daerah tersebut dapat melumpuhkan transaksi pasar di sana. Masyarakat Wasior, Sleman, dan Pagai Selatan Mentawai hanya akan mengandalkan bantuan untuk konsumsi.

Sementara itu, untuk inflasi pada bulan Oktober, menurut data BPS, mencapai 0,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen sebesar 123,29 persen. Sebanyak 32 kota dari 66 kota mengalami inflasi pada Oktober. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Batam sebesar 1,02 persen dengan IHK 119, 53. Sedangkan terendah terjadi di Kota Ternate sebesar 0,01 persen dengan IHK 124,12.

"Saya meyakinkan akan deflasi tipis, tapi ternyata masih inflasi karena faktor beras masih menunjukkan kenaikan. Beras pemegang kontribusi terbesar inflasi yang harganya meningkat tipis 0,74 dan menyumbang inflasi 0,04 persen," papar Rusman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com