Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juanda Belum Cukup Standar

Kompas.com - 05/11/2010, 09:12 WIB

SURABAYA,KOMPAS - Bandara Juanda Surabaya disiapkan menghadapi liberalisasi penerbangan di Asia Tenggara atau ASEAN Open Sky 2015. Namun, hingga saat ini kondisinya belum memenuhi standar untuk menghadapi kebijakan open sky di regional Asia Tenggara tersebut.

Demikian diungkapkan anggota Komisi D DPRD Jatim, Jalaluddin Alham, di kantor DPRD Jatim, Surabaya, Kamis (4/11).

”Standar internasional bandara seharusnya minimal 3.600 meter, tapi panjang landasan pacu Bandara Juanda baru 3.000 meter. Akibatnya, pesawat jenis Boeing 747 yang berukuran besar tidak bisa lepas landas. Kalaupun bisa, pesawat harus dikurangi jumlah penumpang atau bahan bakarnya,” ujarnya.

Selain landasan pacu yang kurang panjang, Juanda juga ma- sih kekurangan ruang tunggu penumpang dan memiliki apron yang terbatas. Karena itu, melihat kondisi ini, Pemprov Ja- tim harus segera berbenah agar siap menghadapi kebijakan open sky.

”Pemprov Jatim harus jemput bola dan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk membahas sharing pendanaan pembangunan Bandara Juanda. Diperkirakan dana pembangunan sekitar Rp 1 triliun hingga Rp 2 triliun,” kata Jalaluddin.

Rencananya, Pemprov Jatim akan menambah satu lagi landasan pacu serta memperpanjang landasan yang sekarang 3.000 meter menjadi 3.600 meter. Penambahan landasan pacu sangat mendesak karena frekuensi kedatangan dan keberangkatan pesawat di Bandara Juanda semakin tinggi.

Pada jam sibuk, waktu jeda pesawat yang lepas landas di Bandara Juanda hanya 1 menit 20 detik. Padahal, idealnya jeda waktu lepas landas pesawat seharusnya di atas tiga menit.

Sebelumnya, Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, peningkatan kedatangan dan keberangkatan pesawat di Bandara Juanda sangat dinamis. Sejak dioperasikan tahun 2006, jumlah penumpang di Bandara Juanda hanya didesain mampu menampung 6,5 juta penumpang per tahun. Namun, tahun 2010 ini jumlah penumpang telah mencapai 11 juta orang.

Karena itu, Soekarwo telah meminta izin dari Kepala Staf TNI Angkatan Laut untuk memanfaatkan kembali Bandara Juanda lama. Dengan demi- kian, landasan pacu bisa diperpanjang dan ditambah menjadi dua lajur.

Pemprov Jatim telah menetapkan Bandara Juanda sebagai salah satu infrastruktur prioritas yang mampu mendongkrak perekonomian Jatim. Karena itu, pembangunan bandara menjadi salah satu program pembangunan mendesak di Jatim.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Berikut Daftar Tiga Pabrik di Indonesia yang Tutup hingga April 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com