Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipasarkan, Makanan Tradisional Kalengan

Kompas.com - 29/11/2010, 03:39 WIB

GUNUNG KIDUL, KOMPAS - Awal tahun ini, Unit Pelaksana Teknis Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Kabupaten Gunung Kidul, DI Yogyakarta, mulai mengantongi izin edar pemasaran produk makanan tradisional dalam kaleng. Empat produk makanan dalam kaleng, yaitu gudeg kaleng, tempe kari kaleng, sayur lombok ijo kaleng, dan mangut lele kaleng, telah tersedia di pasaran.

Menurut peneliti UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Gunung Kidul, Agus Susanto, makanan dalam kaleng bisa tetap segar dua-tiga tahun tanpa bahan pengawet. ”Kami menggunakan teknologi hampa udara dengan sterilisasi di atas suhu 121 derajat celsius dan tekanan dua atmosfer sehingga bakteri mati,” kata Agus, Sabtu (27/11).

Setiap bulan, peneliti di LIPI Gunung Kidul memproduksi 1.000-2.000 makanan dalam kaleng. Produk makanan dalam kaleng itu telah merambah beberapa pasar swalayan di Yogyakarta, seperti Mirota Kampus dan Pamela Swalayan. Selain empat produk yang memiliki izin edar, peneliti di UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia juga terus mengembangkan beragam jenis makanan dalam kaleng, di antaranya gulai dan tuna.

Hasil penelitian makanan dalam kaleng tanpa bahan pengawet itu menjadi solusi sehat di tengah maraknya peredaran makanan berbahan pengawet kimia yang merugikan kesehatan. Peneliti UPT Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia, Mukhamad Angwar, mengatakan, pengalengan makanan berfungsi memperpanjang daya simpan makanan tradisional tanpa mengurangi nilai gizinya.

Pemasaran produk makanan dalam kaleng didistribusikan melalui Koperasi LIPI Gading, Playen, Gunung Kidul. Gudeg dalam kaleng yang diproduksi Gudeg Bu Citro dengan lisensi dari LIPI juga menembus pasar luar negeri hingga ke Arab Saudi dan Belanda. (WKM)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'OutSourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "OutSourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com