Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Puaskan Pelanggan ala Toyota

Kompas.com - 17/12/2010, 09:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Bisnis diyakini tidak sekadar menjual produk. Aspek pelayanan (service) menjadi pendukung yang tak dapat dikesampingkan perannya dalam mengembangkan bisnis Anda. Untuk meningkatkan pelayanan ini, memang tidak mudah karena melibatkan karyawan internal yang harus dibentuk karakternya dan melibatkan pelanggan yang perlu dilayani sebaik mungkin.

Hal inilah yang disadari PT Toyota Astra Motor Indonesia. General Manager Customer Relation PT Toyota Astra Motor Indonesia Lina Agustina mengaku membangun pelayanan perusahannya mulai dari staf frontliner hingga staf yang berada di balik layar. Semuanya harus memuaskan konsumen. Bagaimana caranya? "Mereka selalu kami ingatkan untuk selalu melakukan self assessment berdasarkan suara pelanggan," ujar Lina, Kamis (16/12/2010), dalam Markplus Conference 2011 di Pacific Place, Jakarta.

Ia mengungkapkan, perusahaannya selalu memiliki standar pelayanan nasional yang diterapkan ke kantor cabang ataupun dealer-dealer yang berada di seluruh kawasan di Indonesia. "Toyota punya standardisasi yang juga dilakukan continuous improvement. Standar kami bukan standar yang tetap karena terus mengikuti standar yang dimiliki konsumen," kata Lina.

Menurutnya, Toyota selama ini besar justru karena sektor pelayanannya, bukan karena produknya. "Kalau kami besar hanya karena produk, isu recall harusnya perusahaan kami akan hilang. Tapi, nyatanya di Indonesia sama sekali tidak berdampak," ungkap Lina.

Tahun 2010 ini pun menjadi rekor penjualan mobil Toyota di Indonesia. Pada tahun ini Toyota berhasil membukukan rekor market share 38,3 persen dan volume penjualan mencapai lebih dari 250.000 unit.

Pelayanan yang diberikan, lanjut Lina, juga perlu disertai dengan fungsi monitoring terus-menerus. Setiap ada keluhan pelanggan, pihaknya akan melakukan konfirmasi kepada pelanggan tersebut, menanyakan pelayanan yang tidak berkenan dan ekspektasinya seperti apa. Ekspektasi pelanggan inilah yang kemudian dibawa ke tingkat cabang agar jangan lagi terulang pada kemudian hari.

Dari sisi produk pun, diakui Lina, perusahaannya selalu membuat produk yang didasarkan pada kebutuhan konsumen. "Kami punya misi mobil yang kami jual itu yang memiliki customer experience. Customer selalu menjadi fondasi," ujarnya.

"Dulu kami hanya buat Toyota Kijang itu luar biasa dari paling kaya sampai yang biasa-biasa saja punya Toyota karena harganya affordable. Lalu setelah keluar dari krisis, kami menciptakan Avanza yang juga laris manis di pasaran, jadi aspek kebutuhan customer inilah yang selalu menjadi fokus utama kami," tutur Lina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com