Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Sapi Bakal Melonjak

Kompas.com - 25/01/2011, 07:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah mewajibkan importir sapi membeli sapi lokal sebanyak 10 persen dari total barang yang diimpor. Dengan kebijakan itu, maka harga daging sapi diharapkan akan meningkat sehingga harga sapi lokal kembali pulih dan peternak makin tertarik untuk memelihara sapi.

Direktur Budidaya Ternak pada Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Riwantoro saat dihubungi di Surabaya, Senin (24/1/2011), mengatakan, kebijakan itu dilakukan untuk mendorong program swasembada daging sapi 2014.

Pada tahun 2010 Indonesia masih mengimpor daging dan jeroan sapi sebanyak 120.000 ton dan sapi bakalan 550.000 ekor. Konsumsi daging dan jeroan sapi tahun 2010 secara nasional mencapai 496.000 ton.

Direktur Jenderal Peternakan dan Keswan Kementerian Pertanian Prabowo Respatiyo Caturroso pada 30 Desember 2010 menerbitkan Surat Edaran (SE) No 30018/2010 tentang Pemasukan Sapi Impor 2011. SE ditujukan kepada 24 perusahaan importir yang tersebar di tujuh provinsi.

SE itu menetapkan rencana alokasi impor sapi bakalan dan daging. SE juga mewajibkan importir membeli sapi lokal sebanyak 10 persen dari total barang yang diimpor. Tidak hanya itu, perusahaan impor sapi wajib melakukan masa karantina 14 hari, menggemukkan sapi minimal 60 hari, dan setiap siklus penggemukan dialokasikan sepertiga dari kapasitas kandang.

Selain itu, melakukan pembiakan dan pembibitan ternak sapi betina produktif eks impor ataupun sapi dalam negeri, juga bermitra dengan petani peternak di lingkungan pemasukan.

Kebijakan yang tertuang dalam SE mengacu pada hasil pertemuan Koordinasi Pemasukan Sapi Potong Impor Tahun 2011 pada 15 November 2010, juga mengacu pada Rapat Pembahasan Penyederhanaan SPP tanggal 6 Desember 2010 dan dalam rangka menyukseskan PSDS 2014.

Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi Kerbau Indonesia Teguh Boediyana mengingatkan, bila pemerintah serius, harus segera menyusun petunjuk teknisnya untuk mengetahui bagaimana operasionalnya di lapangan. Kalau sekadar surat, tidak akan efektif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
Menteri KP 'Buka-bukaan' soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Menteri KP "Buka-bukaan" soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Whats New
Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 Per Bulan

Rincian Biaya Admin BRI BritAma 2024 Per Bulan

Spend Smart
BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

BRI Finance Beri Pinjaman sampai Rp 500 Juta dengan Jaminan BPKB

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com