Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perajin Tahu dan Tempe Menjerit

Kompas.com - 09/02/2011, 09:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga kedelai impor membuat perajin tempe di Jakarta menjerit karena kenaikan harga itu tidak bisa diikuti dengan kenaikan harga jual tempe. Akibatnya, keuntungan perajin kian merosot.

”Sekitar enam bulan lalu, harga kedelai impor kualitas terbaik masih Rp 5.800 per kilogram (kg). Sekarang harga kedelai sudah sampai Rp 6.600 per kg. Hampir setiap hari ada kenaikan harga,” ucap Kamuri (61), pedagang tempe di Jalan Utan Panjang III, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (8/2/2011).

Sementara harga jual tempe masih tetap, yakni Rp 20.000 per lonjor sepanjang 2 meter. Bila dirata-rata, satu kg tempe harganya Rp 3.000 dan Rp 5.000 untuk kualitas super.

Harga tempe tidak bisa naik karena daya beli masyarakat terbatas. ”Selain itu, persaingan perdagangan tempe semakin ketat. Kalau kami menaikkan harga tempe, pembeli bisa cari tempe dari tempat lain yang harganya lebih murah,” ujar Kamuri.

Persoalan serupa dihadapi perajin tempe dan tahu di sentra produsen tempe tahu di Kelurahan Semanan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. ”Dengan harga kedelai normal Rp 5.500 per kg saja, pendapatan yang diperoleh perajin tahu berkisar Rp 60.000 per hari jika produksinya 100 kg. Kalau harga kedelai seperti sekarang, bisa-bisa mereka rugi, bahkan tidak produksi,” kata Ketua Primkopti Swakerta Jakarta Barat, Suharto.

Di wilayah Semanan terdapat sekitar 1.200 perajin tahu dan tempe. Dalam sehari mereka membutuhkan sekitar 60 ton kedelai mentah.

Pakan ayam

Sementara itu, beberapa peternak ayam broiler, pemasok ayam potong di pasar-pasar di Jakarta Selatan mengeluhkan tingginya harga pakan.

”Sudah sejak sekitar dua tahun lalu harga pakan terus naik. Kualitasnya juga makin enggak bagus,” kata Rohis, salah satu pemasok daging ayam di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Harga dedak berkualitas bagus tanpa campuran gilingan kulit padi untuk pakan ternak saat ini mencapai Rp 2.500-Rp 3.000 per kg. Tahun 2007-2008 harga dedak kualitas bagus masih berkisar di bawah Rp 2.000. Padahal, tambah Rohis, biaya pengadaan pakan biasanya ditambah asupan vitamin dan antibiotik yang mencapai 70 persen dari total biaya operasional peternakan ayam. (ART/NEL/FRO/PIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com