Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pramono: Tak Semua Studi Banding Sia-sia

Kompas.com - 19/04/2011, 13:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengatakan, tak semua studi banding yang dilakukan anggota Dewan tak bermanfaat. Pernyataan ini dilontarkannya menanggapi respons publik yang mengecam sejumlah agenda kunjungan kerja komisi dan alat kelengkapan DPR pada masa reses ini.

Menurut Pramono, ada studi banding dan kunjungan kerja yang bermanfaat yang sudah dievaluasi dalam rapat antara pimpinan DPR dan pimpinan fraksi, maupun komisi dan badan-badan.

"Memang tidak semua studi banding tidak ada manfaatnya, beberapa memang diperlukan. Karena kita tidak mempunyai perundang-undangan yang berkaitan dengan hal tersebut, misalnya tentang informasi geospasial, kultural dan sebagainya. Tetapi untuk beberapa hal yang di kita sudah ada, apalagi kalau ini hanya berkaitan dengan penyempurnaan UU, seyogianya, saya termasuk yang berpandangan tidak perlu dilakukan studi banding," katanya di Gedung DPR, Selasa (19/4/2011).

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan, pandangan dan aspirasi masyarakat tentang kunjungan kerja menjadi perhatian pimpinan DPR. Sebagai pimpinan yang dua kali memimpin rapat koordinasi, aspirasi masyarakat sudah dibicarakan. Namun, karena permintaan anggota dan anggaran sudah tersedia, banyak rencana kunjungan kerja dan studi banding yang akhirnya dilanjutkan. Hanya saja, Pramono mengatakan, pimpinan tetap merespons keberatan masyarakat demi efektivitas dan efisiensi kinerja DPR.

DPR, lanjutnya, tetap harus melakukan introspeksi diri untuk bekerja sesuai keinginan masyarakat yang diwakilinya. Evaluasi juga kerap dilakukan untuk anggaran kunjungan kerja dan studi banding DPR. Namun, jumlah itu dinilai sudah cukup.

"Anggaran memang disahkan DPR dan pemerintah, tetapi yang juga perlu dikaji dan dilakukan, sebenarnya anggaran DPR untuk kunjungan dibandingkan dengan satu departemen (kementerian) saja lebih kecil. Tapi karena ini lembaga politik, perhatian publik menjadi luar biasa. Dan itu sudah menjadi risiko dan konsekuensi dari lembaga ini," ujarnya.

Pramono sepakat, kunjungan ke luar negeri yang tidak bermanfaat harus dibatasi.

Anggaran studi banding

Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mencatat, untuk kegiatan kunjungan kerja ke luar negeri selama masa reses ini, DPR setidaknya menghabiskan anggaran tak kurang dari Rp12 miliar. Anggaran sebesar ini digunakan oleh Komisi I, Komisi VIII, dan Komisi X yang berkunjung ke sejumlah negara.

"Keempat alat kelengkapan DPR ini melakukan pelesiran ke luar negeri sebanyak 11 kunjungan dengan lokasi delapan negara," kata Koordinator Advokasi dan Investigasi Fitra Ucok Sky Khadaffi, akhir pekan lalu.

Anggaran kunjungan Komisi I ke lima negara mencapai Rp 5,7 miliar dengan rincian ke Amerika Serikat (1-7 Mei) senilai Rp 1,4 miliar, ke Rusia Rp 1,2 miliar, Turki (16-22 April) Rp 879 juta, Perancis (12-20 Apri) menghabiskan Rp 944 juta, dan ke Spanyol Rp 1,2 miliar. Adapun anggaran Komisi VIII untuk berkunjung ke China dan Australia pada 17-24 April mencapai Rp 1,4 miliar dengan rincian ke China Rp 668 juta dan Australia Rp 811 juta. Komisi VIII ke China dan Australia dalam rangka menyusun Rancangan Undang-Undang Fakir Miskin.

Selanjutnya, Komisi X yang berencana mengunjungi Spanyol dan China pada 24-30 April. Anggarannya mencapai Rp 2 miliar dengan rincian Rp 1,32 miliar ke Spanyol dan Rp 688 juta ke China. Komisi X ke Spanyol dan China untuk belajar dan melihat fasilitas olahraga, perpustakaan, belajar pendidikan, dan wisata.

Sementara itu, anggaran kunjungan BURT ke Inggris dan Amerika pada 1-7 Mei mencapai Rp 3,54 miliar, yaitu ke Inggris Rp 1,57 miliar dan AS Rp 1,96 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

    Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

    Work Smart
    Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

    Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

    BrandzView
    Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

    Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

    Whats New
    Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

    Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

    Whats New
    Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

    Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

    Whats New
    Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

    Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

    Whats New
    Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

    Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

    Whats New
    Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

    Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

    Whats New
    Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

    Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

    Whats New
    Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

    Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

    Whats New
    Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

    Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

    Whats New
    Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

    Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

    Whats New
    Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

    Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

    Work Smart
    Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

    Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

    Whats New
    Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

    Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com