Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batu Kalimaya Lebak Menembus Dunia

Kompas.com - 20/04/2011, 10:49 WIB

LEBAK, KOMPAS.com - Perajin batu fosil dan kalimaya di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, mampu menembus pasar ASEAN karena permintaan cukup tinggi di wilayah negara-negara tersebut.

"Kami saat ini merasa kewalahan untuk melayani permintaan kerajinan batu permata ke negara tetangga itu," kata Ardineswati, seorang perajin di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu (20/4/2011).

Ia mengatakan, selama ini permintaan pasar ASEAN cukup tinggi karena batu fosil dan kalimaya merupakan kekayaan alam yang ada di Kabupaten Lebak. Bebatuan yang bernilai ratusan juta rupiah tersebut terdapat di sejumlah Kecamatan Sajira, Maja, Cipanas, Cimarga dan Muncang.

Saat ini, kata dia, perajin batu fosil maupun kalimaya jumlahnya mencapai puluhan. "Saya sendiri sebagai perajin batu permata cukup berkembang hingga melayani transaksi melalui situs internet dengan laman ’Sandikala’," katanya.

Menurut dia, pihaknya menjual kerajinan batu kalimaya dan fosil ke beberapa negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand,  Thailand dan Filipina. Adapun harga satuan batu fosil maupun permata kalimaya mulai dari harga Rp 500.000 sampai Rp 100 juta. "Saya kira para konsumen mereka tertarik karena batu permata itu memiliki nilai seni tinggi," ujarnya.

Seorang perajin batu permata di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Nong mengaku saat ini batu kalimaya asal daerah itu terbaik di dunia karena memiliki aneka warna jenis dibandingkan dengan Australia, Amerika Latin dan Somalia.

Permintaan batu kalimaya, selain pasar domestik juga mancanegara cukup banyak. Dia menyebutkan, batu kalimaya asal Kabupaten Lebak memiliki keunggulan dibandingkan dari negara lain di dunia.  Selain warna tidak menghilang juga sangat mempesona karena punya aneka warna, seperti hitam, coklat, kuning ungu, biru dengan warna pelangi.

Batu kalimaya memiliki jenis warna, di antaranya Kalimaya Putih, Kristal Hijau, Kristal Pelangi, Kristal Hijau, Teh dan Kopi, Pelangi, Kristal susu dan lain-lain. "Semua jenis warna kalimaya memiliki daya tarik tersendiri juga pancaran warna pelangi dapat berubah-ubah. Itulah kelebihan permata asal Lebak," katanya.

Untuk mendapat batu permata itu, kata dia, dilakukan eksploitasi secara tradisional, yakni menggali lubang ke bawah tanah hingga puluhan meter. "Jika terdapat batu kalimaya di bawah tanah maka terlihat pancaran sinar," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Industri Dinas Perindutrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, Herisnen mengatakan, pemerintah daerah terus membina perajin batu kalimaya dan fosil karena dapat meningkatkan ekonomi masyarakat juga penyerapan tenaga kerja. "Saya kira usaha kerajinan batu permata ini di Banten hanya ada di Kabupaten Lebak," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com