Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Bangun Dua PLTA di Lampung

Kompas.com - 18/05/2011, 12:32 WIB

NUSA DUA, KOMPAS.com — Korea Selatan dipastikan ikut membangun dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Lampung. Hal tersebut dipastikan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MOU) kedua negara.

MOU untuk kedua PLTA itu merupakan bagian dari sembilan MOU yang ditandatangani di Nusa Dua, Bali, Rabu (18/5/2011). Penandatanganan seluruh MOU itu disaksikan oleh Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa dan Menteri Ilmu Pengetahuan Ekonomi Korea Selatan Choi Juung-kyung.

Kesembilan MOU itu adalah, pertama, perjanjian mutually beneficial strategic ekonomi antara Hatta dan Choi sebagai wakil pemerintah Indonesia dan Korea Selatan. Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan perdagangan dan investasi, kerja sama pengembangan industri, teknologi, dan sumber daya.

Kedua, MOU perjanjian kerja sama pembangunan dan operasional proyek PLTA di Way Kanan, Lampung. MOU ini ditandatangani penanggung jawab proyek Kim Jae-Mu, President Director PT Bs Energy, Presiden KOMIPO Fauzi Afrianto Rifai, Direktur PT Nusantara Energi, dan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP.

Ketiga, pembangunan PLTA di Tenggamus, Lampung, yang ditandatangani oleh President Director PT Bs Energy; Direktur PT Nusantara Hydro, dan pemimpin proyek Bambang Kurniawan ST. Adapun dari pihak Korea Selatan adalah Nam In-suk, yakni Presiden dan CEO of Korea Midland Power, lalu Cho Yong-kyung (Chairman dan CEO of Daewoo).

Keempat, MOU antara Korea Institute of Industrial Technology dan Asosiasi Tekstil Indonesia. Kelima, MOU antara Korea Institute of Industrial Technology dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Keenam, Direktorat Desain Nasional dan Kemaritiman-Kementerian Perikanan dan Kelautan dengan Korea Engineering Plant Technology Center. Ketujuh, MOU antara Korean Institute for Advancement of Technology dengan Masyarakat Telematika Indonesia.

Kedelapan, pengembangan kapasitas teknologi pembangkit listrik tenaga surya antara Direktorat Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Samsung CNT Co.

Kesembilan, MOU pembangunan dermaga secara kerja sama antara Daewoo Ship Building & Maritim dengan PT Koja Dock Bahari dan Perkapalan Persero.

Hatta Rajasa mengatakan, hubungan perdagangan dan investasi kedua negara terus menguat. Di sisi perdagangan, Korea Selatan adalah rekan dagang ketujuh terbesar bagi Indonesia. "Nilai perdagangan saat ini sudah mencapai 20,28 miliar dollar AS pada 2010. Kami yakin nilai itu bisa meningkat jadi 40 miliar dollar AS pada 2014," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com