Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Olah Duit Bohongan, Menang Duit Betulan

Kompas.com - 01/06/2011, 18:39 WIB

KOMPAS.com - Misi Adi Ismoyo Kurniadi cuma satu. "Saya mau cari pengalaman," begitu pengakuan mahasiswa Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya ini pada Rabu (1/6/2011).

Makanya, Adi mengaku bersemangat mengikuti OSK Investment Challenge Indonesia (Campus Edition) yang digelar sejak 12 April hingga 20 Mei 2011. Kompetisi ini adalah kompetisi perdagangan saham online bagi mahasiswa berusia 18-30 tahun di seluruh Indonesia. Lantaran sifatnya simulasi, uang yang diberikan tentu saja uang dalam dunia maya alias duit bohongan. "Saya mendapat uang Rp 300 juta dan diminta untuk mengelolanya," tutur pria berkacamata itu.

Alhasil, selama jangka waktu itu, Adi sukses membiakkan duit virtual hingga Rp 605.737.651. Dalam kategori kompetisi individual, Adi berhasil menyisihkan Andriyanto dari Universitas Tarumanegara dan Jansen Budianto dari Universitas Tarumanegara. Imbalannya kemudian, duit tunai Rp 50 juta kini berada dalam genggaman Adi, kelahiran Jakarta 4 Agustus 1985. "Mengelola duit bohongan, menang duit betulan ya," komentar Sekretaris Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Haris Iskandar dalam kesempatan tersebut.

Sementara itu, menurut Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Efek Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) Samsul Hidayat, kompetisi semacam itu sejatinya memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempraktikkan ilmu pasar modal yang telah diperoleh selama ini. "Kesempatan bagi mahasiswa pula untuk mengenal dunia lain yakni pasar modal," katanya.

Di samping itu, selalu ada harapan adanya efek meluas dari ajang kompetisi tersebut, dalam hemat Samsul. "Untuk menyebarkan kepada orang lain mengenai nilai-nilai pasar modal," imbuhnya.

Pada bagian berikutnya, Presiden Direktur OSK Nusadana Securities Indonesia Halim Susanto menambahkan pihaknya bakal berupaya terus menyelenggarakan kompetisi semacam ini secara berkesinambungan. "Sosialisasi akan bertambah tidak hanya ke lima kota besar seperti saat ini," demikian Halim Susanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com