Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produktivitas Karet Sangat Rendah

Kompas.com - 15/07/2011, 04:01 WIB

PONTiANAK, Kompas - Produktivitas karet di Kalimantan Barat saat ini masih tergolong rendah, delapan kuintal per hektar per tahun. Ini disebabkan banyaknya tanaman tua dan model budidaya tradisional.

Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Barat Hiarsolih Buchori, Kamis (14/7), mengatakan, sebagian besar kebun karet di Kalimantan Barat merupakan tanaman tua berusia puluhan tahun. ”Solusinya adalah peremajaan. Namun, pemerintah hanya memberikan stimulus karena keterbatasan dana,” kata Hiarsolih.

Sebagai bahan perbandingan, perkebunan rakyat yang ditanam dan dirawat seperti perkebunan intensif bisa menghasilkan getah karet sedikitnya 500 kilogram per hektar per bulan atau sekitar enam ton per hektar per tahun.

Luas kebun karet di Kalimantan Barat pada Juli 2011 tercatat 582.000 hektar. Kebun rakyat yang dikelola secara tradisional dengan tanaman yang sangat rapat dan tidak dilakukan perawatan secara rutin mencapai 90 persen.

Salah satu sentra perkebunan karet rakyat di Kalimantan Barat terdapat di Kecamatan Sebangki, Kabupaten Landak. Sebagian besar merupakan tanaman tua yang ditanam tahun 1960 atau sebelumnya. Bahkan, ada beberapa kebun yang sudah sudah ada sejak tahun 1935.

Berkait dengan rendahnya produktivitas itu, di Palembang, Sumatera Selatan, saat ini digelar pelatihan, penyadapan, pengolahan, dan pemasaran karet bagi petani yang diikuti 30 peserta. Pelatihan yang digelar sejak Rabu hingga Jumat ini merupakan hasil kerja sama antara Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dan Balai Penelitian Sembawa yang memfokuskan pada penelitian karet.

Dalam siaran pers Balit Sembawa, kemarin, disebutkan, banyak petani sudah meremajakan kebunnya dengan bibit unggul. Akan tetapi, teknis penyadapan masih menggunakan cara lama sehingga umur produktif tanaman lebih singkat. Untuk itulah pelatihan ini digelar. (AHA/*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com