Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bebas dari Cengkeraman Utang

Kompas.com - 20/07/2011, 11:10 WIB

KOMPAS.com - Masih ingat 10 pernyataan di artikel saya sebelumnya (Utang, Bermanfaat atau mencelakakan?”, Kompas.com, 31 Mei 2011)?, yang jika minimal ada 4 saja yang cocok atau sesuai dengan perilaku Anda saat ini, maka Anda sudah berada dalam masalah keuangan?

Apa sebetulnya masalah keuangan yang dimaksud? Bisa jadi kita sedang tidak sadar bahwa utang semakin menumpuk, karena kehilangan daya beli membuat kita harus melakukan beberapa perilaku dari 10 pernyataan itu.

Atau bahkan Anda sudah masuk lingkaran “setan” yang namanya terjerat cengkeraman utang? Tentunya tekanan psikologis pun sangat tinggi dirasakan. Tidak jarang kita mendapati berita orang berfikir pendek sampai bunuh diri gara-gara terjerat cengkeraman utang. Ngeri juga hantu blau yang namanya Cengkeraman Utang ini ya?.

Para pembaca yang budiman, terjerat cengkeraman utang bukanlah akhir dari segalanya. Selama kita punya kemauan untuk terbebas dari cengkeraman utang, yakinlah Sang Maha Pencipta akan memberi petunjuk dan kemudahan.

1. Merubah Gaya Hidup Finansial
Kendala terbesar dalam rangka tekad kita terbebas dari cengkeraman utang adalah merubah gaya hidup finansial kita. Gaya hidup finansial adalah dinamisasi hubungan antara pendapatan (income) dan bagaimana kita memanfaatkannya (spending). Perlu disadari bahwa gaya hidup finansial kita selama ini telah membawa kita terjebak dalam cengkeraman utang. Jadi milikilah tekad untuk mengubah gaya hidup. Mulailah dengan mengenali betul, apakah pola belanja kita selama ini lebih kepada memenuhi keinginan kita? 

Prihatinlah dulu untuk lebih memenuhi kebutuhan kita ketimbang keinginan kita. Paling tidak sampai kita terbebas dari cengkeraman utang ini kelak. Buatlah rencana perubahan gaya hidup finansial yang fokus pada efisiensi anggaran bulanan. Saya sarankan untuk dibuat secara tertulis.

2. Mengenali Struktur utang saat ini
Untuk mendapatkan solusi masalah secara optimal, syarat utamanya adalah kita harus tahu persis masalah yang dihadapi. Berapa jumlah utang yang masih tertunggak? Berapa beban bulanan yang harus tersedia untuk menyelesaikan utang-utang tersebut. Susunlah secara tertulis dan buat daftar prioritas dari jumlah utang yang terkecil.

3. Identifikasi kemampuan saat ini
Dari hasil tekad merubah gaya hidup finansial, kita tahu berapa kemampuan kita menyisihkan pendapatan kita untuk dialokasikan pada rencana pelunasan beban utang kita. Sehingga kita dapat menghitung berapa jumlah kekurangan dana untuk memenuhi kebutuhan minimum beban bulanannya. Bila sampai langkah ini, ternyata hasilnya kita sudah mampu membayar kebutuhan minimum beban hutang kita. Segera lakukan tindakan sesuai rencana dengan disiplin.Perlu diingat, bahwa menyisihkan pendapatan adalah kegiatan yang harus dilakukan lebih dulu sebelum kita memanfaatkannya lebih lanjut. Bila masih defisit, lanjutkan langkah berikutnya.

4. Negosiasi ulang dengan Pemberi Utang
Selalu ada jalan untuk meringankan beban utang kita melalui pendekatan dengan pihak pemberi pinjaman. Bicarakanlah kesulitan yang kita hadapi dan negosiasikan skema terbaik yang bisa diberikan pihak pemberi utang sebagai solusi, baik dari sisi penjadwalan ulang waktu pelunasan hingga pertimbangan kembali pembebanan bunga. Bila hasil negosiasi ini belum dapat memenuhi kebutuhan rencana pelunasan utang, kita bisa mencoba langkah selanjutnya.

5. Memanfaatkan aset yang ada
Jika kita masih memiliki aset, jalan termudah dalam memanfaatkan aset untuk mengurangi atau melunasi beban utang kita adalah dengan menjualnya. Namun sebagai konsekuensinya, kita kehilangan manfaat dari aset tersebut. Ada baiknya kita mempertimbangkan untuk memanfaatkan aset tersebut sebagai jaminan/agunan untuk utang baru. Sebagai catatan,  dana yang bisa dihasilkan harus bisa melunasi seluruh utang kita atau paling tidak sebagian besar (minimal 80 persen dari total beban utang).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham-saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com