”Lisensi terbang para pilot kami yang menjadi instruktur maupun manajemen tetap berlaku sebab dalam rentang waktu dua bulan, para pilot itu minimal tiga kali take-off (lepas landas) dan landing (mendarat),” kata Direktur Operasi Garuda Indonesia Capt Ari Sapari, Selasa (26/7), di Jakarta.
Menurut Manajer Komunikasi PT Garuda Indonesia Pujobroto, diterbangkannya para instruktur dan manajemen yang berlisensi pilot ini merupakan bagian dari strategi Garuda apabila terjadi pemogokan kerja para pilot. ”Lagi pula, manajemen tidak yakin ada pemogokan massal. Tak semuanya dari 897 pilot Garuda itu akan mogok,” kata Pujobroto.
Dia pun berani menyarankan para pelanggan Garuda tetap membeli tiket untuk penerbangan hari Kamis besok.
Pada 22 Juli, Asosiasi Pilot Garuda (APG) mengumumkan rencana mogok hari Kamis pukul 00.00 hingga 23.59 WIB. Penyebabnya adalah disparitas yang tinggi antara gaji pilot Garuda berwarga negara Indonesia dan pilot Garuda warga negara asing.
”Sebenarnya, untuk apa, sih, mogok? Dari 43 pilot kontrak di Garuda, hanya 34 pilot asing. Itu pun akan habis kontraknya pada Oktober dan November, bahkan paling lama pada Februari 2012,” kata Pujobroto.
Kemarin, lima pilot senior Garuda, dipimpin Captain Manotar Napitupulu, kepada pers, menyatakan penolakannya terhadap rencana mogok APG. Mereka mengimbau agar mogok dianulir karena besar dampaknya bagi rakyat Indonesia.
”Ini adalah pendapat kami pribadi. Tapi pada intinya, kami meminta APG berunding secara damai. Tak usahlah mogok pada Kamis besok,” kata Manotar. ”Jangan lagi walkout, keluar dalam pertemuan dengan manajemen. Lihat ini harga saham Garuda sampai turun terus. Kami ini ingin pensiun dengan tenang,” kata Manotar.
Namun, Presiden APG Stephanus Geraldus menegaskan, para pilot APG tetap akan mogok terbang pada Kamis besok karena tidak ada kesepakatan apa pun dengan manajemen.
Bahkan, kata Deputy Technical APG Isays Sampesule, seluruh penerbangan domestik akan dihentikan. Hanya ada penerbangan inbound (menuju) Bandara Soekarno-Hatta dengan alasan kerumitan imigrasi. Awalnya, penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta yang dihentikan.
Pujobroto menyatakan, ”Kami, manajemen Garuda, tetap terbuka untuk pertemuan berikutnya.”
Sejauh ini, Stephanus mengatakan, belum ada jadwal pertemuan berikutnya dengan manajemen Garuda. ”Dalam pertemuan terakhir, Senin malam, ada indikasi manajemen mau mengadu domba para pilot,” ujarnya.