Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bursa Asia Ikut Rontok

Kompas.com - 05/08/2011, 08:44 WIB

HONGKONG, KOMPAS.com — Pasar saham Asia dibuka langsung anjlok pada perdagangan, Jumat (5/8/2011). Penurunan itu mengikuti penurunan di pasar saham Amerika Serikat dan Eropa  di tengah kekhawatiran bahwa dunia tengah menuju pada krisis finansial baru.  

Pasar saham di Jepang, Australia, dan Korea Selatan turun setidaknya 4 persen tidak lama setelah dibuka. Kepercayaan para investor terguncang oleh krisis utang di zona euro dan data-data ekonomi AS yang semakin lemah.  

"Keadaan akan menjadi lebih buruk dibandingkan dengan pekan sebelumnya," kata analis IG Market, Ben Potter, di Sydney, Australia.  

Kekhawatiran melanda Asia setelah malam sebelumnya indeks Dow Jones AS ditutup turun 4,3 persen. Penurunan ini merupakan yang terburuk sejak Desember 2008. Dengan turun 4,3 persen dalam satu hari, berarti keuntungan sepanjang tahun ini sudah menguap.

Indeks S&P 500 juga turun 4,8 persen dan indeks saham teknologi Nasdaq melemah 5,1 persen. Di London, indeks FTSE 100 turun 3,43 persen, DAX Jerman turun 3,4 persen, dan CAC Perancis turun 3,9 persen.  

"Kita sedang melihat terjadinya erosi dan sekarang kehilangan kepercayaan. Kepercayaan pada ekonomi, kepercayaan pada pasar, serta kepercayaan kepada para pengambil keputusan, semuanya menjadi satu," kata Hugh Johnson dari Hugh Johnson Advisors.  

Sementara harga emas kembali mencetak rekor baru pada posisi 1.681,72 dollar AS per troy ounce. Harga obligasi Pemerintah AS juga melonjak, berarti semakin tidak dipercaya karena risiko yang dikandung semakin besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

    Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

    Whats New
    Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

    Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

    Whats New
    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

    Whats New
    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

    Earn Smart
    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

    Earn Smart
    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

    Whats New
    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

    Whats New
    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

    Spend Smart
    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

    Whats New
    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

    Whats New
    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

    Whats New
    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

    Whats New
    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

    Whats New
    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com