Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tata Niaga Rotan Harus Diperbaiki

Kompas.com - 08/08/2011, 21:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah harus secepatnya memperbaiki tata niaga rotan. Industri mebel rotan alam nasional kini kewalahan menghadapi peralihan minat konsumen kepada rotan sintetis yang lebih murah ditambah tata niaga rotan yang menghancurkan nilai ekonomi produk asli Indonesia tersebut.  

 

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Rotan Indonesia (APRI) Julius Hoesan di Jakarta, Senin (8/8/2011). Indonesia merupakan produsen terbesar rotan alam dunia yang dihasilkan dari hutan tropis Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.  

 

"Pemerintah sudah 25 tahun mengatur regulasi tata niaga rotan untuk menghambat ekspor rotan alam guna memproteksi industri hilir yang berpusat di Pulau Jawa. Namun, cara ini terbukti gagal mengembangkan industri hilir rotan di dalam negeri dan malah mendorong penciptaan rotan imitasi yang menghantam nilai ekonomi rotan alam di hulu," ujarnya.  

 

Indonesia memiliki 85 persen populasi rotan alam dunia dengan potensi produksi sedikitnya 247.0000 ton per tahun. Julius mengklaim, daya serap rotan alam industri permebelan domestik saat ini tidak sampai 20.000 ton per tahun sehingga suplai bahan baku pun melimpah.  

 

Dari 350-an spesies rotan yang tumbuh di Indonesia, hanya tujuh spesies yang dimanfaatkan industri mebel rotan di Pulau Jawa dan itu pun tidak semua ukuran yang tersedia bisa terserap. "Pemerintah harus memperbaiki tata niaga ini agar produsen rotan alam di daerah pun bisa berkembang," jelasnya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Permendag 8/2024 Terbit, Wamendag Jerry: Tidak Ada Lagi Kontainer yang Menumpuk di Pelabuhan

Permendag 8/2024 Terbit, Wamendag Jerry: Tidak Ada Lagi Kontainer yang Menumpuk di Pelabuhan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer di Tanjung Priok | BLT Rp 600.000 Tidak Kunjung Dicairkan

[POPULER MONEY] Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer di Tanjung Priok | BLT Rp 600.000 Tidak Kunjung Dicairkan

Whats New
Segera Dibuka, Ini Progres Seleksi PPPK 2024

Segera Dibuka, Ini Progres Seleksi PPPK 2024

Whats New
Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 68 Masih Dibuka, Simak Insentif, Syarat, dan Caranya

Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 68 Masih Dibuka, Simak Insentif, Syarat, dan Caranya

Work Smart
OJK Luncurkan Panduan Strategi Anti-Fraud Penyelenggara ITSK

OJK Luncurkan Panduan Strategi Anti-Fraud Penyelenggara ITSK

Whats New
3 Cara Transfer BRI ke BNI, Bisa lewat HP

3 Cara Transfer BRI ke BNI, Bisa lewat HP

Spend Smart
5 Cara Cek Nomor Rekening Penipu atau Bukan secara Online

5 Cara Cek Nomor Rekening Penipu atau Bukan secara Online

Whats New
Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Simak 5 Tips Mengelola Keuangan untuk Pasutri LDM

Earn Smart
Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Luhut Bilang, Elon Musk Besok Pagi Datang ke Bali, Lalu Ketemu Jokowi

Whats New
Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Sandiaga Soroti Pengerukan Tebing di Uluwatu untuk Resort, Minta Alam Jangan Dirusak

Whats New
Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com