Jakarta, Kompas
Ekonom Bank Danamon, Anton Gunawan, dalam prediksi tingkat inflasi yang dikeluarkan pekan lalu di Jakarta, mengemukakan, angka inflasi diperkirakan cukup moderat sekitar 0,89 persen (month on month) dibandingkan dengan 0,67 persen bulan Juli. Inflasi tahun (year on year) diperkirakan naik tipis menjadi 4,74 persen per Juli dibandingkan dengan 4,61 persen per juli tahun lalu.
Secara terpisah, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan juga mengakui emas menjadi penyumbang inflasi terbesar pada Agustus 2011 karena kenaikan harga yang cukup signifikan di tengah suasana Lebaran.
”Saya belum bisa menyebutkan hitungannya. Tapi yang paling tinggi. Sampai minggu keempat kemarin masih emas,” tutur Rusman, seperti dikutip Antara, seusai bersilaturahim dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Rabu (31/8).
Harga jual emas yang kini ditawarkan para konsumen, seperti dilaporkan Antara, Rp 540.000- Rp 560.000 per gram untuk emas 23 karat. Tahun lalu, harga emas perhiasan hanya Rp 450.000-
Anton Gunawan menambahkan, kenaikan harga emas di tengah suasana Lebaran menjadikan komoditas itu sebagai penyumbang inflasi terbesar melampaui kenaikan harga bahan pokok.
Libur Idul Fitri dan puasa selama bulan Ramadhan praktis berdampak dominan pada angka inflasi pada bulan Agustus. Peningkatan harga pangan, pakaian, dan jasa transportasi saat orang-orang mudik, termasuk pedagang, berpengaruh terhadap kenaikan inflasi.
Menurut Anton, terlihat adanya kenaikan angka inflasi karena permintaan, uang yang beredar, dan ekspektasi harga.
Harga perhiasan emas naik signifikan seiring dengan harga emas dunia yang juga terus naik selama Agustus 2011. ”Ini salah satu alasan mengapa kami perkirakan inflasi inti akan
***
Laju Inflasi
Sumber: Bank Indonesia