Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAM Jaya dan Mitra Diminta Suplai Air untuk Warga

Kompas.com - 02/09/2011, 13:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Fauzi Bowo, memerintahkan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya beserta mitra kerjanya PT Palyja dan PT Aetra, segera mengirimkan pasokan air bersih kepada warga yang terhenti pasokan air bersihnya.

Gubernur menegaskan selama perbaikan pintu air yang jebol, tidak boleh ada warga yang kekurangan bahkan tidak memperoleh air bersih sama sekali. PDAM Jaya bersama dua operatornya harus bekerja keras untuk menjamin penuh ketersediaan air bersih bagi pelanggannya.

Sementara itu sejak kemarin baik PT PAM Lyonnaise Jaya maupun PT Aetra Air Jakarta telah menyuplai air ke beberapa titik pelanggannya, termasuk ke Istana Presiden, Gedung Balaikota DKI dan Gedung DPR RI.

Palyja telah menurunkan mobil tanki air ke tiga gedung penting tersebut sebanyak 2 mobil tanki air yang berisi 5.000 liter air per tanki. Sedangkan Aetra menurunkan 11 tanki air untuk melayani kebutuhan air untuk rumah sakit.

Corporate Communication Head PT Palyja, Meyritha Maryanie, menjamin pasokan air bersih ke Istana Presiden, Balaikota DKI dan gedung DPR RI tidak akan terganggu, karena pihaknya telah mengirimkan air bersih dengan mobil tanki air tadi pagi.

"Kedua mobil tangki ini akan terus menyuplai kebutuhan air bersih untuk ketiga gedung ini, hingga perbaikan tanggul selesai dan aliran air berjalan normal kembali," kata Meyritha.

Tidak hanya itu, Palyja juga telah menurunkan mobil tangki air ke rumah sakit serta sebagian pelanggan di Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Saat ini Palyja hanya mengandalkan suplai air dari Tangerang dan Cilandak.

Suplai dari Tangerang cuma 2.000 liter per detik dan Cilandak 400 liter per detik. Suplai air tersebut sudah tidak bisa ditambah lagi untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Jakarta akibat jebolnya pintu air.

Corporate Communication Manager Aetra, Rika Anjulika, mengatakan Aetra telah menyiapkan 11 mobil tangki yang berkapasitas 5.000 liter per tangki untuk memenuhi permintaan suplai air bersih.

Pihaknya akan mengutamakan permintaan tambahan air bersih dari rumah sakit, karena merupakan pelayanan sosial yang tidak bisa terhentikan. "Namun hingga sekarang, belum ada permintaan tambahan air dari rumah sakit. Mungkin rumah sakit banyak yang memiliki cadangan air tanah," kata Rika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com