Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Depan Indonesia Sangat Cerah

Kompas.com - 14/09/2011, 07:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Direktur PT Nestle Indonesia, Arshad Chaudhry, mengemukakan masa depan Indonesia sangat cerah. Ini dilihatnya melalui sejumlah indikator makroekonomi dan sosial yang menunjukkan angka yang bagus. "Ekonomi Indonesia tumbuh 6-7 persen per tahun. Itu cukup luar biasa, di tengah situasi (krisis global) sekarang ini," ujar Arshad, dalam acara CEO Speaks on Growth yang diadakan oleh Binus Business School, di Jakarta, Selasa (13/9/2011) malam.

Selain pertumbuhan tersebut, Arshad juga menyebutkan pendapatan per kapita Indonesia berada pada kondisi yang bagus, yaitu sekitar 3.000 dollar AS per kapita. "Sebanyak 45 persen dari populasi (adalah) penduduk di bawah umur 25 tahun," tambah dia, di mana angka pengangguran juga terus menurun.

"Jadi banyak indikator makroekonomi dan sosial yang menunjukkan negara (Indonesia) akan mempunyai prospek (yang baik) dalam tahun-tahun mendatang," jelas Arshad.

Dengan kondisi ini, ia pun mengemukakan, banyak investor asing yang sedang mempersiapkan diri untuk berinvestasi di Indonesia. Ini karena Indonesia memproduksi banyak komoditi dengan kekayaan alamnya yang melimpah.

Terkait dengan perusahaan yang dipimpinnya, Arshad menambahkan, bahwa Nestle Indonesia pun terus mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Salah satu langkah nyatanya, pada Senin (12/9/2011) kemarin, Arshad beserta Menteri Perindustrian MS Hidayat melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda dibangunnya pabrik baru senilai 200 juta dollar AS di kawasan industri Surya Cipta, Karawang Timur, Jawa Barat.

"Kami melihat Indonesia memiliki potensi yang besar, dengan kondisi politik yang stabil dan ekonomi yang bertumbuh. Jadi masa depan (Indonesia) sangat cerah," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com