Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudahkah Kita Persiapkan Dana Pendidikan Anak?

Kompas.com - 18/10/2011, 09:36 WIB

Persoalan biaya pendidikan yang makin mahal setiap tahunnya membuat para orang tua sering mengeluh. Terlebih lagi jika jenjang pendidikan yang dituju si anak makin tinggi, sudah barang tentu anggaran yang bakal dikeluarkan pun makin mahal.

Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengumpulan dana untuk masa depan adalah uang yang disisihkan harus berkembang bersamaan atau lebih dari tingkat inflasi. Menabung di bank tidaklah cukup karena sangat jarang tingkat suku bunga sejalan dengan tingkat inflasi dalam periode jangka panjang. Oleh karena itu maka dana pendidikan anak perlu ditaruh di dalam instrumen yang aman seperti tabungan di bank dan juga instrumen yang lebih berisiko seperti saham, obligasi, dan juga polis asuransi.

Manfaat utama dari produk asuransi adalah uang pertanggungan dapat segera terbentuk sehingga kalau terjadi hal yang tidak diinginkan dengan orang tua (meninggal, cacat), asuransi akan membayar uang yang cukup untuk memenuhi rencana tabungan pendidikan si anak.

Ada beberapa produk asuransi yang memungkinkan kita untuk membentuk dana di dalam instrumen yang aman seperti produk endowment maupun instrumen yang berisiko seperti  produk unit link. Produk unit link merupakan produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi dimana salah satu jenis pilihan investasi yang tersedia adalah saham. Kinerja saham dalam jangka panjang (lebih dari 7 tahun) pada umumnya, melebihi tingkat suku bunga tabungan dan berkembang sejalan dengan inflasi.

AIA menyediakan program unit link yang dapat ditambahkan dengan Rider sehingga menjadi suatu Paket Unit Link  yang manfaatnya bukan hanya akan membantu dalam menyediakan dana pendidikan tetapi juga memberikan keuntungan lainnya. Antara lain, Payor Waiver yakni manfaat pembebasan premi jika pemegang polis (orang tua) meninggal atau mengalami cacat tetap total baik akibat kecelakaan maupun penyakit,  payor term, yakni manfaat uang pertanggungan jika terjadi risiko meninggal pada pemegang polis (orang tua).

Kemudian Waiver of Premium, pembebasan premi jika Tertanggung mengalami cacat tetap total baik akibat  kecelakaan maupun penyakit. Serta  Hospital and Surgical, yang memberikan proteksi kesehatan apabila tertanggung menjalani rawat inap di rumah sakit, operasi, rawat jalan sebelum dan sesudah rawat inap, obat-obatan baik karena penyakit maupun kecelakaan.

Selain manfaat asuransi diatas, Unit Link juga diinvestasikan pada Savings Instrument, diantaranya: Equity: penempatan dana pada instrumen investasi berbasis saham. Fixed Income: penempatan dana pada instrumen investasi berbasis obligasi. Money Market: penempatan dana pada instrumen investasi berbasis pasar uang seperti Time Deposit dan Cash.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

    Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

    Whats New
    Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

    Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

    Whats New
    LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

    LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

    Whats New
    ?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

    ?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

    Whats New
    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

    Whats New
    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

    Whats New
    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

    Whats New
    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

    Whats New
    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

    Whats New
    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

    Whats New
    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

    Whats New
    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

    Work Smart
    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

    Whats New
    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

    Whats New
    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com