Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lada Bengkulu Tergusur Kelapa Sawit dan Karet

Kompas.com - 09/11/2011, 03:29 WIB

Bengkulu, Kompas - Lada tidak lagi menjadi komoditas andalan Provinsi Bengkulu. Sejumlah petani di daerah ini mulai beralih ke tanaman kelapa sawit dan karet.

Padahal, selama ratusan tahun, Bengkulu dikenal sebagai salah satu daerah penghasil lada hitam terbesar di Tanah Air.

Berdasarkan data Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu, luas lahan lada di Bengkulu periode 2005-2010 merosot tajam, dengan laju pertumbuhan 14 persen. Sebagai contoh, pada 2005, luas areal lada masih 11.220 hektar, tetapi pada 2010 luasnya tinggal 5.067 hektar.

Menurut Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu Ricky Gunawan, Senin (7/11), kondisi ini akibat pergeseran minat petani dan harga komoditas di pasaran dunia.

Akibatnya, komoditas unggulan Bengkulu kini bukan lada hitam, melainkan sawit, karet, kopi robusta, dan kakao. Laju pertumbuhan areal sawit di Bengkulu sekitar 15,94 persen per tahun, dengan luas lahan mencapai 180.330 hektar.

Kepala Bidang Pengembangan Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu Nazamuddin mengatakan, petani tergoda menanan sawit dan karet karena pengaruh harga. ”Saat ini, harga sawit dan karet sedang bagus sehingga petani melupakan lada,” katanya.

Dari pantauan di sejumlah sentra lada di Kabupaten Kepahiang, tanaman lada tidak lagi dominan. Di Bermani Ilir, Kepahiang, kebun warga mayoritas ditanami kopi dan lada serta sebagian kecil kelapa sawit.

Menurut Daniel (45), salah seorang petani, produktivitas tanaman lada merosot drastis beberapa tahun terakhir akibat cuaca ekstrem dan penyakit jamur. ”Jika dulu 2 hektar bisa memperoleh 1 ton, kini maksimal 300 kilogram,” tuturnya.

Harga jual lada pun stagnan, Rp 34.000-Rp 36.000 per kilogram untuk lada hitam, sedangkan lada putih Rp 70.000-Rp 75.000 per kilogram.

Sementara itu, dari Manado, Sulawesi Utara, dilaporkan, produksi kelapa dalam lima tahun terakhir menyusut drastis. Luas kebun kelapa tinggal 274.000 hektar dari sebelumnya 300.000 hektar. Setiap hektar lahan biasanya ditanam 130 pohon kelapa. Jadi, dibutuhkan penanaman kelapa baru di areal 22.000 hektar untuk mengganti tanaman yang sudah tua. (JON/ZAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com