Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Air Incar Penerbangan Berjadwal

Kompas.com - 21/11/2011, 11:56 WIB
Hendra Gunawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Adakan 23 unit pesawat dengan kapasitas 30 orang, PT ASI Pudjiastuti atau maskapai Susi Air, kini sedang mengincar jenis layanan penerbangan berjadwal.

Direktur Jenderal Herry Bakti Singayudha Gumay baru-baru ini mengungkapkan, maskapai tersebut telah mengusulkan Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) untuk penerbangan penumpang berjadwal.

"Ada beberapa maskapai yang saat ini sedang mengusulkan SIUP untuk penerbangan penumpang berjadwal, contohnya adalah Citilink dan Susi Air. Mereka sedang dalam proses menyampaikan business plan (rencana bisnis) kepada kami," kata Herry Bakti, di Jakarta.

Pemerintah, jelasnya, melihat apakah rencana bisnis tersebut sesuai dengan aturan yang ada saat ini atau tidak. Kalau tidak, maka usulan akan dikembalikan untuk diperbaiki. Bila rencana bisnis sesuai dan permodalan mencukupi, maka maskapai akan mendapatkan SIUP penerbangan berjadwal.

Saat ini Susi Air sukses sebagai maskapai carter Air Operate Certificate (AOC) 135. Perusahaan yang berpusat di Pangandaran, Jawa Barat tersebut, mengoperasikan sebanyak lebih dari 40 unit pesawat propeller di berbagai daerah di Indonesia.

Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti beberapa waktu lalu kepada Tribun mengatakan, hingga 2013 mendatang akan mendatangkan sebanyak 33 unit lagi pesawat. Menurutnya dari jumlah tersebut 10 pesawat adalah Cessna Grand Caravan dengan kapasitas 12 orang, sedangkan sisanya yang 23 unit adalah pesawat dengan kapasitas 30 penumpang, namun merk pesawat masih belum dipublikasikan.

Apakah ke-23 pesawat ini yang akan digunakan untuk memberikan layanan berjadwal, Susi enggan menjawab. Namun menurut dia, sebagai negeri kepulauan, potensi bisnis penerbangan terbesar di Indonesia adalah layanan penerbangan dengan rute jarak pendek. Susi Air, jelasnya, akan menggarap rute-rute tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com