Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Hartono Bersaudara Terkaya di Indonesia

Kompas.com - 25/11/2011, 12:01 WIB
Hasanuddin Aco

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pengusaha rokok di Indonesia, Budi dan Michael Hartono masih bertengger sebagai orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes 2011 dengan total kekayaan mencapai Rp 126 triliun.

Bertahun-tahun lamanya, duo pengusaha rokok ini tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia, negara yang berpenduduk 230 juta jiwa. Beda dengan Amerika Serikat dimana orang terkaya merupakan pengusaha IT yakni Bill Gates, sang pemilik Microsoft, dengan kekayaan mencapai 59 miliar dollar AS.

Lalu mengapa Budi dan Michael bisa kaya raya dan meraup untung sebagai pengusaha rokok. "Rokok Djarum memang memberi sumbangan besar. Setara dengan industri keuangan dan propertinya," kata pengamat ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy kepada Tribunnews.com, Jumat (25/11/2011).

Budi dan Michael Hartono merupakan dua bersaudara pemilik grup rokok Djarum. Selain memiliki pabrik rokok Djarum, keduanya adalah bos PT Bank Central Asia Tbk (BCA), bank dengan pemilik nasabah kelas menengah atas terbesar di Indonesia.

Selain itu, mereka juga memiliki perkebunan sawit seluas 65.000 hektare di Kalimantan Barat sejak tahun 2008, serta sejumlah properti di antaranya pemilik Grand Indonesia. "Budi dan Michael menjadi terkaya karena BCA dan Grand Indonesia, baru didukung oleh industri rokoknya. Ditambah lagi dengan industri elektroniknya juga ada," ujar Noorsy.

Dikatakan, keduanya tampil dan kian mengokohkan diri sebagai orang terkaya sejak membeli BCA dan membeli Hotel Indonesia. "Padahal pangsa rokok Djarum dipenetrasi oleh Sampoerna (Philip Moris)," ujar Noorsy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com