Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asuransi Optimistis

Kompas.com - 30/11/2011, 10:21 WIB

Jakarta, Kompas - Di tengah bayang-bayang efek negatif dari krisis utang Eropa bagi perekonomian nasional, industri asuransi tetap optimistis tumbuh pada 2012. Kelas menengah bakal menjadi katalisator target pertumbuhan tersebut.

Hal itu terungkap dalam Insurance Outlook 2012 yang digelar Media Asuransi didukung Sun Life Financial Indonesia di Jakarta, Selasa (29/11).

”Selama lima tahun terakhir, baik premi bisnis baru maupun premi lanjutan selalu meningkat. Pada 2012 diharapkan premi tumbuh 25-30 persen,” kata Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim.

Dari sisi total premi bisnis baru, AAJI menargetkan sebesar Rp 65,75 triliun pada 2012. Premi lanjutan ditargetkan Rp 27,03 triliun. Dari sisi aset, AAJI menargetkan capaian Rp 312,18 triliun pada 2012 dan investasi Rp 280,60 triliun.

Penetrasi asuransi jiwa yang masih rendah dengan jumlah penduduk besar dan pertumbuhan kelas menengah, menurut Hendrisman, adalah peluang. Para pelaku berharap agar kestabilan ekonomi makro terjaga, termasuk inflasi yang rendah, mengingat ketergantungan aneka produk tabungan dan investasi pada inflasi.

Menurut data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, penetrasi pasar asuransi secara nasional baru mencapai 1,67 persen terhadap produk domestik bruto. Indonesia memiliki 45 perusahaan asuransi jiwa dan 4 perusahaan reasuransi. Pada 2014, AAJI menargetkan memiliki 500.000 agen asuransi jiwa yang profesional.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Kornelius Simanjuntak menyatakan, pertumbuhan premi bruto tahun 2012 diharapkan mencapai 17,5-20 persen. Hingga semester I tahun 2011, premi bruto asuransi umum mencapai Rp 15,72 triliun. Pada 2011, premi bruto asuransi umum adalah Rp 28,67 triliun atau tumbuh 13,78 persen dibandingkan tahun sebelumnya, Rp 25,20 triliun.

Country Manager Sun Life Financial Indonesia Bert Paterson menyatakan, fundamental perekonomian Indonesia yang relatif kuat menjadi daya tarik tersendiri bagi negeri ini untuk menarik investasi dan tetap tumbuh secara menyeluruh. Dalam tahap mencari kerangka solusi atas krisis Eropa, menurut Bert, adalah wajar apabila persepsi pelaku pasar atas dampak negatif itu terpengaruh.

Tidak memberatkan

Tentang akan berdirinya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kornelius berharap lembaga itu mampu meningkatkan pengawasan bagi industri asuransi sehingga pengembangan bisnis asuransi akan meningkat. Namun, biaya kontribusi untuk OJK diharapkan tidak terlalu memberatkan perusahaan asuransi.

Kepala Biro Perasuransian Bapepam-LK Isa Rachmatawarta menyatakan, OJK tahun depan akan berusaha untuk membangun infrastruktur lembaga itu.

”Ada alternatif kami berganti baju. Namun, harus diletakkan dasarnya, misalnya soal keuangan. Keuangan tahap awal yang disepakati adalah APBN,” katanya. (BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com