Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Perencana Keuangan Diluncurkan

Kompas.com - 15/12/2011, 21:03 WIB
Anastasia Joice

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Independent Financial Planners Club, perkumpulan para perencana keuangan independen dari 13 perusahaan perencana keuangan meluncurkan situsnya di Jakarta, Kamis (15/12/2011).

 

Diharapkan, dengan adanya situs ini, masyarakat dapat mengenal lebih jauh profesi perencana keuangan serta cara mengelola keuangan keluarga. Edukasi tentang perencanaan keuangan keluarga ini dapat diakses melalui situs www.ifpcindonesia.com.

 

"Selain itu, diharapkan pula para perencana keuangan independen yang ada di daerah dapat juga berinteraksi," ujar Ketua IFPC Mohamad Andoko dari frima perencana keuangan ONE Consulting. Semua perusahaan perencanaan keuangan berada di Jakarta, sementara kebutuhan jasa perencana keuangan di daerah juga bertambah banyak.

 

Andoko mengatakan, kesadaran masyarakat bahwa mereka memerlukan bantuan perencana keuangan untuk mengatasi masalah finansial seperti mengatur keuangan, merencanakan pensiun atau membeli asuransi semakin tinggi. Permintaan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan perencana keuangan pun semakin tinggi.

 

Masih langka

Sayangnya, profesi perencana keuangan belum banyak dikenal dan belum banyak orang yang mau menjadi perencana keuangan. Padahal, profesi ini cukup menjanjikan. Industri perencana keuangan memang belum lama hadir di Indonesia, baru sekitar 10 tahun lalu.

"Menjadi perencana keuangan bisa untuk pegangan hidup," ujar Taufik Gumulya dari TGRM. Dari 13 firma perencana keuangan yang bergabung dengan IFPC, hanya ada 55 perencana keuangan.

 

"Satu perencana keuangan dapat menangani 50-70 klien dalam satu tahun dan itu sangat sudah sangat merepotkan," ujar Ligwina Hananto dari QM Financial yang memiliki sekiar 700 klien.

 

Di AS, profesi perencana keuangan merupakan profesi yang dapat menghasilkan pendapatan cukup besar. Data nasional AS menunjukkan gaji berada pada kisaran 24.000 hingga 101.000 dollar AS atau sekitar Rp 218 juta hingga Rp 917 juta per tahun. Ditambah dengan bonus, komisi dan bagi hasil dapat mencapai 29.000 dollar AS hingga 139.000 dollar AS atau Rp 263 juta hingga Rp 1,2 miliar per tahun.

 

Kesulitan lainnya yang dihadapi firma perencana keuangan di Indonesia, belum ada pendidikan formal untuk mencetak perencana keuangan ini. Pendidikan yang ada barulah pendidikan profesi. Sehingga banyak perencana keuangan yang diambil dari orang-orang yang sudah menekuni bidang investasi dan keuangan terlebih dahulu baru mengambil pendidikan profesi dan memiliki lisensi sebagai perencana keuangan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com