Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemanfaatan Tenaga Air untuk Listrik Akan Ditingkatkan

Kompas.com - 25/01/2012, 22:15 WIB
Evy Rachmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) menargetkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di 96 titik lokasi. Puluhan proyek pembangkit listrik itu akan digarap perusahaan negara tersebut dan swasta.

Menurut Direktur Utama PLN, Nur Pamudji, Rabu (25/1/2012), di Jakarta, total kapasitas daya PLTA di 96 lokasi itu mencapai 12.800 megawatt (MW).

Rencananya, proyek-proyek itu akan mulai dibangun dan beroperasi periode 2012 sampai 2025. Sebanyak 96 lokasi pembangunan PLTA itu tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara. 

"Total penambahan kapasitas daya dari PLTA mencapai 12.800 MW," kata Nur.

Dari total kapasitas itu, sekitar 60 persen atau 7.680 MW di antaranya akan digarap PLN, sedangkan selebihnya akan ditawarkan kepada swasta.

Nur Pamudji memaparkan, 96 titik lokasi itu masuk dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik periode 2012-2020, yang baru disahkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik. Pihaknya juga memperpanjang rencana pembangunan PLTA sampai tahun 2025 untuk menarik minat investor.

"Semua lokasi itu sudah diidentifikasi pemerintah dan PLN," ujarnya.

Dalam waktu dekat, Direktorat Jenderal Kelistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral akan mengumumkan detail lokasinya, tepatnya di kabupaten mana saja.

Saat ini tenaga air hanya menyumbang 6 persen dalam energi  nasional atau tidak sampai 4.000 MW. Karena itu pemanfaatan tenaga air untuk membangkitkan listrik akan terus ditingkatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com