Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Singapore Airlines Merosot

Kompas.com - 03/02/2012, 13:49 WIB
Ester Meryana

Penulis

HONGKONG,KOMPAS.com - Singapore Airlines Ltd, yang merupakan maskapai terbesar kedua di dunia dalam hal nilai pasar, mencatatkan penurunan laba selama lima kuartal berturut-turut. Penyebabnya, kenaikan bahan bakar, semakin ketatnya kompetisi, dan kian menurunnya permintaan untuk penerbangan kelas premium.

Menurut laporan yang dikeluarkan maskapai, Kamis ( 2/2/2011 ) waktu setempat, penerimaan bersih maskapai anjlok 53 persen menjadi 135 juta dollar Singapura atau setara dengan 108 juta dollar AS pada kuartal IV- 2011 . Periode yang sama tahun 2010 , Singapore Airlines bisa mendapatkan penerimaan mencapai 288 juta dollar Singapura.

Sementara itu, penjualan tiket hanya naik 1 persen menjadi 3,9 miliar dollar Singapura. Laba operasi yang dicapai yakni 137 juta dollar Singapura. Cukup turun jauh dibandingkan kuartal IV- 2010 dengan 378 juta dollar Singapura. Tingkat keterisian pesawat pun hanya 77,2 persen, atau turun 2,5 persen dari periode yang sama tahun 2010 .

Dalam laporannya, maskapai beralasan, pemesanan-pemesanan awal menunjukkan tanda melemahnya kondisi penerimaan maskapai seiring dengan kondisi krisis global yang membuat masyarakat enggan melakukan perjalanan.

Persaingan pun kian ketat. Maskapai harus bersaing dengan maskapai dari Timur Tengah untuk rute jarak jauh. Sementara, untuk rute jarak pendek, Singapore Airlines harus bersaing dengan maskapai berbiaya rendah seperti Jetstar dan AirAsia. "Permintaan penumpang akan terus turun sebelum akhirnya kembali baik," sebut Andrew Orchard, analis Royal Bank of Scotland Group Plc, di Hongkong, Kamis waktu setempat.

Menurut dia, biaya perjalanan ataupun jumlah staf maskapai akan terpangkas seiring dengan kondisi ekonomi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com