Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebrutalan Meningkat di Suriah, 137 Tewas

Kompas.com - 10/02/2012, 15:20 WIB

DAMASKUS, KOMPAS.com - Sebuah kelompok oposisi Suriah melaporkan, setidaknya 137 orang tewas di tangan pasukan pemerintah, Kamis (9/2/2012), saat Presiden Bashar al-Assad meningkat serangan brutal terhadap oposisi yang ingin mengakhiri rezimnya. Kamis kemarin merupakan hari kelima serangan berturut-turut terhadap aktivis oposisi dan warga sipil di kota Homs yang terkepung, kota terbesar ketiga di Suriah, yang telah menjadi pusat pergolakan dalam pemberontakan itu.

Komite Koordinasi Lokal, sebuah jaringan aktivis oposisi yang menyelenggarakan dan mendokumentasikan protes yang terjadi, mengatakan bahwa 110 orang tewas di Homs, 10 diantaranya anak-anak.

Presiden Bashar, yang berulang kali membantah telah menyerang warga sipil, mengatakan, pasukan Suriah menyasar geng bersenjata dan teroris asing yang bertekad merusak stabilitas pemerintah negara itu.

Televisi pemerintah Suriah, Kamis, mengatakan, geng teroris bersenjata menembakkan tujuh roket ke Homs pada pagi hari. Televisi itu menambahkan, tidak ada laporan tentang kerusakan. Stasiun televisi itu kemudian menunjukkan video sejumlah orang yang diidentifikasi sebagai warga yang mengatakan geng-geng bersenjata telah menembaki rumah dan sekolah mereka dengan peluru dan granat yang diluncurkan roket.

Namun hampir semua laporan lain dari dalam negeri itu menceritakan kisah yang berbeda. Aktivis oposisi di Homs menggambarkan ledakan mortir dan tank yang dilontarkan pasukan Suriah setiap beberapa menit, orang-orang mengalami pendarahan hinga tewas di jalanan karena kurangnya perhatian medis, dan penembak jitu yang menyasar warga sipil yang berlarian mencari perlindungan. Video yang dilaporkan dari Homs dan diposting di internet menunjukkan puing-puing dan sisa-sisa bangunan saat tembakan terdengar di latar belakang.

Badan-badan amal medis mengatakan, para dokter di dalam wilayah Suriah telah melaporkan rumah sakit, klinik, staf medis dan pasien menjadi sasaran. Seorang dokter di wilayah permukiman Baba Amr, Homs, yang hanya disebut CNN bernama Ali, demi alasan keamanan, mengatakan sebuah grup dari Bulan Sabit Merah baru-baru ini mencoba untuk mengunjungi wilayah itu guna memberikan bantuan medis. Namun kendaraan mereka diserang dan mereka dipaksa untuk berbalik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com