Waspada, Impor Minyak Setara Ekspor Gas

JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Keuangan melaporkan realisasi ekspor gas bumi Indonesia hampir menyamai besaran nilai impor minyak bumi sepanjang tahun 2011. Ini menyebabkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus yang semakin menipis.

Demikian diungkapkan Wakil Menteri Keuangan II Mahendra Siregar di Jakarta, Selasa (14/2/2012).

Menurut Mahendra, pada 2010 masih terjadi selisih signifikan antara ekspor gas dengan impor minyak sebesar 3 miliar dollar AS (lebih besar ekspor gas dibandingkan impor minyak). Akan tetapi, pada 2011 selisih itu turun drastis, yakni ekspor gas hanya lebih 0,07 milliar dollar AS di atas impor minyak bumi.

"Sekarang impor minyak nyaris sama dengan ekspor gasnya. Akibatnya secara keseluruhan adalah ada penurunan pada surplus neraca perdagangan. Ini perlu diwaspadai karena ada penurunan di neraca perdagangan," ujarnya.

Wakil Menteri I Anny Ratnawaty menyatakan, dengan adanya penurunan ekspor tersebut Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan akan melakukan pencatatan detail atas ekspor Indonesia.

Pencatatan itu diharapkan akan diketahui faktor penyebab turunnya ekspor itu, apakah akibat penurunan volume atau penuruna harga jual komoditasnnya. "Kami juga berharap akan mengetahui sasaran dari pasarnya, sehingga diketahui kemungkinan ekspor yang dialihkan ke pasar domestik," ujarnya.