Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambang Emas Merusak TN Bogani Nani Wartabone

Kompas.com - 22/02/2012, 21:40 WIB
Jean Rizal Layuck

Penulis

MANADO, KOMPAS.com - Keberadaan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone di Provinsi Sulawesi Utara dan Gorotaloterus terancam oleh kehadiran ribuan penambang emas liar. Di taman nasional itu hidup sejumlah satwa endemik khas Sulawesi seperti anoa, babi rusa, dan burung maleo.

Kepala Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW), Agus Rante Lembang di Manado, Rabu (22/2/2012), mengungkapkan, kerusakan taman nasional mencapai 3.000 hektar akibat penambangan emas dan perambahan hutan dari luas areal TNBNW sekitar 287.115 hektar.

Kerusakan memberi dampak kehidupan kurang baik bagi kehidupan satwa endemik khas Sulawesi, yang meninggalkan habitat asli mereka. "Dulu, di Dumoga kita masih melihat Anoa dan babi Rusa sekarang sudah tidak ada," ujar Agus.

Menurut Agus, sekitar 1.000 penambang emas terus mengeksploitasi kawasan taman nasional di sejumlah lokasi tambang Toraut, Pusian, dan Tambun di Kecamatan Dumoga, selanjutnya di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo.

Ia menyebutkan, di Bone Bolango kegiatan penambangan emas telah dilegalkan, dengan pemberian kuasa pertambangan kepada investor dari Jakarta.

Jumlah penambang agak menurun dibandingkan dengan tahun 2000 hingga 2003 yang mencapai 8.000 orang. Sebagian penambang telah berpindah tempat ke Bombana, Sulawesi Tenggara dan Palu, Sulawesi Tengah.           

Satwa dijual

John Tasirin, Koordinator Widelife Conservation Sociaty (WCS) Sulawesi, mengatakan,  perusakan taman nasional oleh penambang emas liar berisiko atas habitat maleo, anoa, dan babi rusa. Penambang emas liar itu juga memburu satwa-satwa endemik, untuk dimakan dan dijual di pasar.  

Tasirin menyatakan prihatin, atas kehadiran penambang yang memproduksi emas di kawasan Dumoga yang berdekatan dengan tempat bertelur burung Maleo, yakni sekitar 2 kilometer. Ini menganggu kawasan konservasi.

Menurut John, populasi anoa di TNBNW tersisa 300 ekor, babi rusa 1.000 ekor, dan burung maleo mencapai 15.000 ekor.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com