Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjadikan Tempe sebagai Pangan Dunia

Kompas.com - 23/03/2012, 10:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com Pemerintah Indonesia melalui Badan Standardisasi Nasional (BSN) mendapatkan kepercayaan sebagai salah satu dari 20 negara yang memproduksi tempe di dunia, membuat standardisasi untuk dunia.

"Ada 20 negara yang memproduksi dan mengomersialkan tempe. Kita enggak takut keduluan sama mereka. Standar internasional kita yang diterima, kita yang diterima, bukan mereka," ungkap Kepala BSN Bambang Setiadi saat diwawancarai Tribunnews.com di sela-sela acara 15 tahun BSN di Semanggi, Jakarta, Kamis (22/3/2012).

Bambang menargetkan penyusunan standar internasional tempe akan rampung tahun depan. "Pada 2013, tahun depan," ucapnya optimistis, sembari menemani Tribunnews.com melihat pameran tempe yang digelar sejak Rabu (21/3/2012) hingga Kamis kemarin.

Menurutnya, BSN benar-benar memperjuangkan agar pembuatan standardisasi dapat dikerjakan oleh Indonesia sebagai asal produk pangan berbahan dasar kedelai ini, dengan harapan posisi industri tempe Indonesia akan bersuara di pentas dunia, kala pangan ini menjadi konsumsi pasar dunia.

"Jadi kalau standar tempe itu kita yang buat, maka tim yang membuat standar ini dari Universitas Gadjah Mada, orang Indonesia, didukung perindustrian, dia akan memikirkan bagaimana standar itu tidak memberatkan pengusaha sehingga, ketika standar itu dibuat dan berlaku internasional, bisa dipenuhi, itu skenarionya yang sedang kita bikin," ujarnya.

Menurut Bambang terdapat 8 langkah dalam proses penyusunan sebuah standardisasi dunia yang harus dihadapi. Kini untuk tempe sendiri, Indonesia sudah sampai langkah ke-5. "Tinggal 6, 7, 8 lagi, yakni 3 langkah lagi. Kita tahun ini bertemu dengan negara-negara Asia. Ketika Asia itu bisa prosesnya dipercepat, itu langsung ke-8. Jadi tahun depan itu bisa dipastikan," urainya.

Mengapa Indonesia yang diperlukan dalam menyusun standar dunia untuk tempe? "Kalau tempe itu, sekarang Indonesia mendapat kepercayaan menyusun sebuah format standar pangan dunia. Karena itu, standar tersebut harus dibuat Indonesia. Pertama, karena Indoensia itu sekarang adalah consumer tempe terbesar di dunia, 2,4 juta ton per tahun. Kemudian, Indonesia juga adalah negara asal dibuatnya tempe."

Lebih lanjut, Bambang mengatakan bahwa para pengusaha tempe Indonesia telah melakukan ekspansi, mengenalkan dan mengomersialkannya kepada dunia. Industri tempe Indonesia telah menancapkan bendera di sejumlah negara, termasuk Amerika sekalipun.

Mengenai kendala pembuatan standardisasi, Bambang mengakui sulitnya informasi dan data diperoleh dari para pelaku industri tempe yang sudah masuk pasar internasional itu. "Ketika mau tanya ke mereka, mereka takut karena dikira kita ini pesaingnya. Padahal, kita hanya meminta data bagaimana itu (tempe), perkembangannya bagaimana, dan seperti apa," urainya. (Srihandriatmo Malau)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com