Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penghitung Waktu Shalat Antarzona Waktu Dikembangkan

Kompas.com - 10/04/2012, 08:57 WIB

Sebagai pengusaha yang kerap bepergian sekaligus Muslim yang taat, Abdalhamid Evans selalu menghadapi masalah sama saat dia harus terbang melintasi zona waktu di ketinggian beberapa ribu meter.

Masalah yang dihadapi Evans dan kemungkinan besar umat Islam lainnya adalah saat yang tepat untuk melaksanakan shalat saat dalam penerbangan.

Umat Islam diwajibkan menjalankan shalat lima kali dalam sehari dalam jam-jam tertentu. Namun menjalankan kewajiban itu menjadi rumit jika harus melewati beberapa zona waktu.

"Saya biasanya tidak menjalankan shalat di atas pesawat terbang," kata Evans pendiri situs yang menyediakan informasi tentang industri halal dunia.

"Belakangan saya berfikir mungkin sebaiknya kami melakukan shalat di atas pesawat ketimbang saat tiba di tempat tujuan," kata warga Inggris itu kepada AFP.

Kini problem yang dihadapi Evans dan ribuan umat Islam lainnya yang kerap bepergian melintasi zona waktu terpecahkan setelah sebuah alat yang dinamakan Penghitung Waktu Shalat Pelawat Udara.

Alat ini dikembangkan perusahaan asal Singapura Crescentrating, sebuah perusahaan yang biasa memberikan peringkat halal kepada hotel.

Menghitung waktu

Diluncurkan awal bulan ini, perangkat online ini menyediakan data seperti waktu shalat di negara asal, kota tujuan dan negara yang dilintasi penerbangan.

Alat ini kemudian menggunakan algoritma untuk menghitung waktu yang tepat bagi seorang penumpang Muslim untuk menjalankan ibadah shalat selama penerbangan berlangsung.

Program ini memungkinkan umat Islam memastikan waktu shalatnya berdasarkan posisi mereka di darat.

"Saya sadar terjadi kebingungan di antara penumpang pesawat udara, namun tak seorangpun memberikan solusi," kata Direktur Eksekutif Crescentrating Fazal Bahardeen seperti dikutip AFP.

Sebelum melakukan perjalanan, seorang Muslim bisa membuka situs Crescentrating, kemudian memasukkan data berupa bandara keberangkatan, waktu keberangkatan dan negara tujuan.

Perangkat hitung itu kemudian akan menghasilkan waktu shalat baik dalam waktu lokal di bandara keberangkatan, selama penerbangan hingga tiba di tempat tujuan.

Sambutan positif

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

    BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

    Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

    Whats New
    Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

    Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

    Whats New
    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

    Rilis
    INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

    INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

    Whats New
    Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

    Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

    Whats New
    OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

    OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

    Rilis
    Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

    Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

    Whats New
    Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

    Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

    Work Smart
    INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

    INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

    Whats New
    Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

    Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

    Whats New
    Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

    Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

    Whats New
    Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

    Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

    Whats New
    Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

    Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

    Whats New
    Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

    Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com