Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Sasaran Pencurian Ikan

Kompas.com - 04/05/2012, 08:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia hingga kini masih menjadi sasaran penangkapan ikan ilegal. Hal itu terbukti dari masih banyaknya kasus penangkapan ikan ilegal di perairan oleh nelayan asing. Sebagian besar kasus pidana perikanan berlangsung di perairan perbatasan dengan negara tetangga.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengemukakan hal itu dalam acara pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Hakim Ad Hoc Pengadilan Perikanan di Jakarta, Kamis (3/5/2012).

Modus-modus penangkapan ikan ilegal antara lain dokumen perizinan yang sama atau ganda dimiliki oleh beberapa kapal, dokumen atau surat izin palsu, dan pemindahan muatan kapal di tengah laut, kemudian dibawa ke luar negeri. Modus lainnya adalah penangkapan ikan yang merusak dengan bom potasium, penggunaan alat tangkap berbahaya, ataupun pemasangan alat monitor kapal yang tidak beres.

Sebagian besar tindak pidana perikanan berlangsung di wilayah perairan Indonesia yang berbatasan dengan negara tetangga. Tiga kawasan perairan yang menjadi sasaran utama pencurian ikan adalah Laut Natuna, Kepulauan Riau; Sulawesi bagian utara; dan Arafura, Maluku.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, jumlah kapal pengawas saat ini 24 unit, dengan waktu operasi hanya 180 hari dalam setahun.

Cicip mengemukakan perlunya kepastian hukum dan tegaknya peradilan perikanan. Terkait dengan hal itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan menambah jumlah hakim ad hoc pengadilan perikanan dari 37 personel menjadi 57 personel tahun ini. Sebanyak 20 personel calon hakim itu sedang mengikuti pendidikan dan pelatihan.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Syahrin Abdurrahman mengemukakan, pengadilan khusus tindak pidana perikanan telah dibentuk di tujuh pengadilan negeri (PN) wilayah. Ketujuh PN itu adalah PN Medan, Sumatera Utara; PN Jakarta Utara, DKI Jakarta; PN Pontianak, Kalimantan Barat; PN Tual, Maluku; dan PN Bitung, Sulawesi Utara. Selain itu juga ada di PN Tanjung Pinang dan PN Ranai, Kepulauan Riau. (LKT)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com